Suara.com - PT Citilink Indonesia mengkaji rute penerbangan dari Jakarta menuju Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan sebaliknya seiring adanya penambahan armada pesawat pada 2016.
"Tahun ini mau tambah lagi delapan unit armada pesawat jenis airbus," kata Vice President Corporate Communications PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Benny Siga Butarbutar, usai mengikuti acara seminar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan insan pers, sebagai rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2016, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (8/2/2016).
Menurut dia, penambahan armada pesawat dalam rangka menambah frekuensi penerbangan ke wilayah timur Indonesia dan memperkuat rute-rute penerbangan yang sudah eksis, termasuk rute penerbangan Surabaya-Lombok dan sebaliknya yang saat ini tiga kali satu hari.
"Citilink belum melayani rute penerbangan Jakarta-Lombok dan sebaliknya, baru Garuda saja. Kalau rute Surabaya-Lombok, bisa jadi ada penambahan frekuensi penerbangan, jadi kami kaji dulu prospeknya," ujarnya.
Benny mengatakan, pihaknya juga melakukan kajian-kajian bisnis terhadap rute-rute yang kurang memberikan pendapatan. Bahkan, Citilink sudah tidak lagi melayani rute penerbangan Bandung-Lombok dan sebaliknya untuk sementara waktu.
Meskipun demikian, kata dia, Bandung-Lombok tetap dalam pantauan target Citilink, namun harus ditopang dengan rute penerbangan lain yang bisa lebih memberikan pengaruh pendapatan.
"Kami masih lakukan kajian apakah frekuensi penerbangan Bandung-Lombok dan sebaliknya seminggu dua kali atau hanya di akhir pekan saja, karena permintaan dari pemerintah daerah juga ada," ucap Benny.
Selain menambah armada, Citilink juga terus berupaya mengoptimalkan kualitas pelayanan, khususnya dalam prosedur penanganan ketika terjadi keterlambatan penerbangan layanan kepada penumpang.
Salah satunya dengan Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 Delay Management yang diperoleh Citilink dari badan sertifikasi ISO, British Standard Institute (BSI) di awal tahun 2016.
Hal ini menjadikan Citilink sebagai maskapai LCC pertama di Indonesia yang bersertifikat ISO 9001:2015 Delay Management dan kedua setelah maskapai induknya, Garuda Indonesia.
PT Citilink Indonesia adalah anak perusahaan Garuda Indonesia, didirikan berdasarkan Akta Notaris Natakusumah No. 01 tanggal 6 Januari 2009, berkedudukan di Sidoarjo, Jawa Timur, dengan pengesahan dari Menkhumham No. AHU-14555.AH.01.01 Tahun 2009 tanggal 22 April 2009.
Kepemilikan saham Citilink pada saat didirikan adalah 67 persen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, dan 33 persen PT Aerowisata. (Antara)
Berita Terkait
-
Ada Perubahan Rencana, Daftar Lengkap Penggunaan Dana Rp 23,67 Triliun Garuda Indonesia
-
Bos Garuda Indonesia Bicara Suntikan Dana Rp 23,67 Triliun dari Danantara
-
Setelah Garuda Indonesia Danantara Mau Guyur Dana Jumbo ke Krakatau Steel, Berapa Jumlahnya?
-
Begini Nasib BUMN Sakit di Tangan Danantara
-
Tak Hanya Soal Bisnis, Danantara Beri Tugas Penting ke Dua Direksi Ekpatriat Garuda Indonesia
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025