Suara.com - Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Triwulan I 2016 akan lebih tinggi dibandingkan Triwulan I 2015, namun tidak akan mencapai 5,2 persen atau batas bawah proyeksi BI.
"Kami masih lihat pertumbuhan ekonomi tahun ini 5,2-5,6 persen, tapi mungkin di triwulan I pertumbuhan ekonomi bisa lebih rendah dari 5,2 persen," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di sela-sela persiapan rakor dengan pemerintah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/2/2016).
Agus menuturkan, pertumbuhan ekonomi domestik ke depan memang akan lebih banyak didorong oleh pengeluaran pemerintah terutama dalam proyek infrastruktur.
Ia menilai, komitmen pemerintah untuk melakukan reformasi struktural sudah terlihat dan perlu terus dilanjutkan. Di samping itu, peran dari swasta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi juga diharapkan meningkat.
"Kita belum bisa harapkan ekonomi global. Tiongkok masih akan terkoreksi dalam beberapa tahun ke depan, harga komoditi juga masih relatif rendah," ujarnya.
Menurut Agus, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2015 yang akhirnya menembus angka di atas 5 persen (5,04 persen) juga dapat memberikan keyakinan bagi investor terhadap ekonomi dalam negeri.
Populasi penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta penduduk juga menjadi daya tarik tersendiri bagi investor dari luar negeri.
"Ketika negara berkembang lain tertekan, Indonesia masih cukup kuat. Pertumbuhan ekonomi triwulan IV kemarin memberikan 'confidence'," ujar Agus.
Sebagaimana diketahui, mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2015 tumbuh 4,79 persen. Capaian ini melambat bila dibanding tahun 2014 sebesar 5,02 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 10,06 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 5,38 persen.
Perekonomian Indonesia tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp11.540,8 triliun dan PDB perkapita mencapai Rp45,2 juta atau US$3,377.1. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, BI: Konsumsi Rumah Tangga Makin Bergairah
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Bos Bank Indonesia : Ruang Penurunan Suku Bunga Masih Terbuka
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
RI Kedatangan BBM Ramah Lingkungan Baru Bobibos dengan RON 98
-
Hyundai 'Kebelet' Garap Mobil Nasional Prabowo, Menperin Agus: Tunggu Dulu!
-
Pemerintah Akui Kesejahteraan Petani Dibanding Nelayan-Peternak Masih Jomplang
-
Menkeu Sebut Investasi Reksadana Bisa Bikin Cepat Kaya, Begini Panduannya untuk Pemula
-
Tantangan Sektor Pangan Kian Kompleks, Dirut PT Pupuk Indonesia: Inovasi Jadi Kunci
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Zulhas: Pupuk Indonesia Bisa Bangun Satu Pabrik Setiap Tahun
-
Rupiah Akhirnya Perkasa Hari Ini Setelah 3 Hari Meloyo
-
Pabrik New Ethylene Project Diresmikan, Bahlil : Kita Tak Perlu Lagi Impor!
-
Pemerintah Bongkar Penyelundupan Turunan CPO di Priok, Kerugian Negara Capai Miliaran Rupiah
-
HET Pupuk Subsidi Turun, Dirut Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi Dukung Langkah Bersejarah Pemerintah