Suara.com - Pemerintah berencana menurunkan bunga kredit pinjaman menjadi tujuh persen pada 2017 supaya mempermudah pelaku usaha meminjam dana untuk menjalankan usaha.
"Sekarang ini bunga kita tertinggi di ASEAN. Kalau Thailand bisa 7 persen, kita tidak bisa lebih tinggi dari itu. Jadi akhir tahun depan Insya-Allah semua bunga menjadi tujuh persen," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka "Indonesia Property Expo" di JCC Jakarta Selatan, Sabtu (13/2/2016).
Menurut Wapres, pemberian bunga tinggi tidak dapat menguntungkan Pemerintah Indonesia dan tidak sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen.
"Kita sudah mengalami keburukan dengan menerapkan kebijakan bunga tinggi. Tetapi semua itu justru menguntungkan asing, tidak menguntungkan bangsa ini. Uang digaruk ke luar (negeri), bukan ke dalam," tambahnya.
Untuk menggerakkan perekonomian di Tanah Air, Pemerintah berupaya menjalankan kebijakan tersebut dalam waktu yang tidak lama lagi.
"Oleh karena itulah Pemerintah akan menjalankan kebijakan itu dalam waktu tidak terlalu lama, agar semua dunia usaha berkembang sebaik-baiknya," tutur Wapres.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, penurunan suku bunga perbankan akan diberlakukan sebesar "single digit" poin, dan diberlakukan pada empat bank BUMN terlebih dahulu.
"Suku bunga perbankan bisa diturunkan, pokoknya 'single digit'. Tentunya yang bisa dilakukan paling utama memang dengan bank BUMN, karena sebagai pemain empat bank itu bisa dikatakan yang terbesar di perbankan nasional," ujar Rini.
Penurunan suku bunga bank tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat, kata Rini, menyusul pembicaraan dengan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad.
"Insya-Allah dalam waktu yang tidak terlalu lama, dalam beberapa bulan ini, karena memang masih ada beberapa hal yang harus kami detilkan dengan BI dan OJK," ujarnya.
Mengacu data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) per November 2015 yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rata-rata suku bunga kredit modal kerja mencapai 12,56 persen. Rata-rata suku bunga kredit investasi sebesar 12,15 persen. Rata-rata suku bunga kredit konsumsi sebesar 13,89 persen. Sementara rata-rata suku bunga kredit untuk usaha berorientasi ekspor sebesar 11,08 persen, rata-rata suku bunga kredit untuk usaha berorientasi impor sebesar 11,67 persen, dan rata-rata suku bunga kredit untuk usaha berorientasi lainnya sebesar 12,93 persen. (Antara)
Berita Terkait
-
Di Balik Angka Pertumbuhan 5 Persen: Prabowo Ungkap Realitas Pahit Petani, Nelayan, dan Guru
-
OECD Ramal Ekonomi Indonesia Merosot 4,7 Persen, Pengangguran Naik Tipis di 2025
-
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat, Hanya Tumbuh 4,87% pada Triwulan I 2025
-
Resep Jitu Ekonomi 8 Persen, Prabowo Disarankan Tiru Strategi Orde Baru
-
Penyaluran Kredit Perbankan Kembali Bergairah, Bos BI Ungkap Data Ini
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan