Suara.com - Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi atau "mixed" terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB 18/2/2016), menyusul rilis risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve dan sejumlah data ekonomi AS.
Risalah pertemuan The Fed pada Januari menunjukkan para pembuat kebijakan bank sentral khawatir bahwa penurunan harga minyak mentah dan kekacauan pasar keuangan global dapat menimbulkan risiko bagi perekonomian AS.
"Para peserta menilai bahwa implikasi keseluruhan perkembangan ini bagi prospek kegiatan ekonomi domestik tidak jelas tetapi mereka sepakat bahwa ketidakpastian meningkat," kata risalah.
"Banyak yang melihat perkembangan ini sebagai meningkatnya risiko-risiko penurunan terhadap prospek." Di sisi ekonomi, perumahan baru (housing starts) yang dimiliki secara pribadi pada Januari berada di tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 1,099 juta unit, gagal memenuhi konsensus pasar, Departemen Perdagangan melaporkan Rabu (17/2/2016).
Ini adalah 3,8 persen di bawah perkiraan Desember yang direvisi 1,143 juta unit, tapi 1,8 persen di atas tingkat Januari 2015 di 1,08 juta unit.
Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Rabu bahwa Indeks Harga Produsen (PPI) untuk permintaan akhir disesuaikan secara musiman maju 0,1 persen pada Januari, mengalahkan perkiraan pasar.
Produksi industri AS naik 0,9 persen pada Januari setelah mengalami penurunan 0,7 persen pada Desember, kata The Fed, Rabu. Badai di akhir bulan kemungkinan menekan produksi pada Januari dengan jumlah yang kecil.
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,1132 dolar dari 1,1142 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4280 dolar dari 1,4291 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,7172 dolar dari 0,7101 dolar.
Dolar dibeli 113,83 yen Jepang, lebih rendah dari 113,88 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik ke 0,9916 franc Swiss dari 0,9883 franc Swiss, dan jatuh menjadi 1,3714 dolar Kanada dari 1,3877 dolar Kanada. (Antara)
Berita Terkait
-
Mulai Bangkit, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Aduh, Rupiah Sakit Lagi Lawan Dolar Amerika di Awal Bulan Oktober
-
Rupiah Terkapar, Ini Daftar Nilai Tukar Rupiah di 8 Bank
-
Rupiah Melemah ke Rp16.426 per Dolar AS, BI Janji Terus Jaga Stabilitas
-
Bank Indonesia Masih Waspadai Dolar yang Bisa Bikin Rupiah Sakit
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen, Menko Airlangga: Jauh Lebih Baik!
-
Citibank Pastikan Kinerja Keuangan di Kuartal III 2025 Tetap Solid
-
Alasan Indonesia Belum Jadi Raja Batu Bara Asia, Padahal Pasokan dan Ekspor Tinggi
-
APINDO: Isu Utama Bukan hanya UMP Tapi Penciptaan Lapangan Kerja Formal