Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Jumat pagi (19/2/2016) bergerak melemah sebesar 43 poin menjadi Rp13.545 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.502 per dolar AS.
"Dolar AS bergerak menguat menyusul data pekerja di Amerika Serikat yang sedikit membaik seiring dengan penurunan harga minyak serta data klaim pengangguran AS yang," kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Jumat (19/2/2016).
Dalam pekan yang berakhir 13 Februari 2016 angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal disesuaikan musiman mencapai 262.000, turun 7.000 dari tingkat direvisi pekan sebelumnya 269.000.
Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar uang juga sedang menanti data angka inflasi Amerika Serikat yang diproyeksikan kembali naik dari 0,7 persen secara tahunan ke level 1,30 persen, kondisi itu menjadi salah satu pemicu bagi penguatan dolar AS.
Kendati demikian, menurut dia, penguatan dolar AS terhadap rupiah masih cenderung terbatas menyusul inflasi Tiongkok yang diumumkan naik, situasi itu cukup mengimbangi sentimen yang datang dari Amerika Serikat.
Ia menambahkan bahwa sentimen yang datang dari dalam negeri mengenai pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) menunjukan situasi secara umum prospek pertumbuhan ekonomi domestik akan membaik ke depan.
"Tetapi, dibutuhkan juga konsistensi belanja pemerintah yang membaik," katanya.
Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Rinaldy menambahkan bahwa kondisi nilai tukar rupiah masih stabil, Bank Indonesia juga masih berpeluang untuk kembali melonggarkan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,75 persen pada pertengahan tahun ini karena beberapa kondisi.
Ia memaparkan peluang pemangkasan BI rate diantaranya adanya potensi penurunan harga BBM. Lalu, perkembangan global dari suku bunga negatif Jepang dan prospek kenaikan suku bunga acuan Bank sentral AS yang lebih rendah daripada sebelumnya. (Antara)
Berita Terkait
-
IHSG Tertekan, Rupiah Melemah, Pegiat ke Purbaya: Tugasmu Berat, Lawan Kesongonganmu
-
Waspada! Rupiah Besok Diramal Merosot Setelah Reshuffle Kabinet
-
Rupiah Justru Perkasa di Tengah Reshuffle Kabinet
-
Rupiah Melemah ke Rp16.426 per Dolar AS, BI Janji Terus Jaga Stabilitas
-
Rupiah Dibuka Perkasa, BI Terus Beri Obat Kuat Biar Stabil
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Geser Posisi Pendiri Alibaba Jack Ma, Bos Labubu Jadi Orang Terkaya di China
-
Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Tradisional, Pemerintah Setop Impor
-
Pengguna Nasabah Melonjak, Bank Jago Salurkan Kredit Tembus Rp 14,8 Triliun
-
Satgas PKH Segel Kawasan Konsesi Nikel PT Tonia Mitra Sejahtera
-
28 Juta Warga RI Kesulitan Akses Air Bersih, BUMN Gotong Royong Ikut Bantu
-
Tambah Nilai Produk, Pertamina Dukung KWT Lokal Go Nasional dengan Pengolahan Hasil Tani
-
BSI Manfaatkan Potensi Green Zakat untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
-
Emas Antam Anjlok, Tapi Harganya Masih Tinggi Rp 2.088.000 per Gram
-
Gedung DPR Nepal Hangus Dibakar, Nilai Bangunannya Mencapai Rp 717 Miliar
-
IHSG Masih Menguat Jumat Pagi, Saham-saham Perbankan Tetap Berjaya