Suara.com - Tim gabungan Lantamal IV/Tanjungpinang mendalami tujuan FV Viking buronan Interpol Norwegia masuk wilayah perairan Tanjungberakit, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
"Kami juga mendalami kerugian yang dialami negara akibat aktivitas kapal dengan kapasitas 1996 GT itu," kata Kepala Dinas Penerangan Lantamal IV/Tanjungpinang Mayor Laut Josdy Damopolii, di Tanjungpinang, Sabtu (27/2/2016).
Berdasarkan pesan rahasia yang dikirim Interpol Norwegia, kata dia awak kapal asing itu antara lain diduga melanggar hukum nasional, serta peraturan dan konvensi Internasional. Awak FV Viking juga terlibat dalam penipuan yang berhubungan dengan kejahatan perikanan. Saat ditangkap, lanjutnya petugas tidak menemukan ikan. Petugas menduga ikan tersebut dibuang saat sebelum kapal itu berhenti di tengah laut.
FV Viking sempat dikejar Angkatan Laut Singapura, namun tidak berhasil ditangkap karena cuaca buruk.
"Pelanggaran yang dilakukan seperti pemalsuan dokumen kapal dan tidak ada izin masuk wilayah Indonesia," ujarnya.
Kapal asing tersebut dinakhodai oleh Huan Venesa, warga negara Chili dengan jumlah ABK sebanyak 11 orang. Interpol Norwegia menginformasikan melalui "Purple Notice Interpol Norway" kapal tersebut sudah 13 kali ganti nama, 12 kali ganti bendera dan 8 kali ganti "call sign".
Dalam proses penyidikan yang dilakukan di Markas Lantamal IV/Tanjungpinang, penyidik berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Imigrasi.
"Kami belum dapat memastikan apakah mereka akan dilimpahkan kepada Interpol Norwegia atau tidak," katanya.
FV Viking ditangkap tim gabungan TNI AL di perairan Tanjungberakit, Kabupaten Bintan pada Kamis sore (25/2/2016). Penangkapan dilakukan oleh anggota TNI AL yang bertugas di KRI Sultan Toha Saifuddin-376 dan Helikopter Bolco NP 408 pada Kamis sore (25/2).
"KRI Sultan Toha berhasil merapat dan menggiring FV Viking menuju Pangkalan TNI AL di Tanjunguban," katanya.
Sejauh ini Pemerintah Indonesia sudah melakukan langkah keras memerangi pencurian ikan. Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, pemerintah bersama TNI Angkatan Laut, dan Kepolisian RI telah menenggelamkan 121 kapal pelaku illegal fishing sejak Oktober 2014. Sebanyak 113 kapal di antaranya ditenggelamkan pada 2015. Sebanyak delapan kapal dieksekusi pada Oktober-Desember 2014.
Dari sejumlah kapal yang ditenggelamkan pada 2015, 53 di antaranya ditenggelamkan oleh KKP, 51 kapal oleh TNI AL, serta 9 kapal oleh KKP dan Polri. Kapal yang ditenggelamkan adalah 39 kapal Vietnam, 36 kapal Filipina, 21 kapal Thailand, dan 12 kapal Malaysia, 2 kapal Papua Nugini, 1 kapal Cina, dan 10 kapal Indonesia.
Kerugian negara akibat pencurian ikan sebetulnya sangat besar dan berlangsung sudah sangat lama. Menurut Kepala Pusat Analisis Kerja Sama Internasional dan Antar-negara, Anang Nugraha, praktik ini terus terjadi karena kekayaan ikan laut di perairan Indonesia sangatlah besar. Ini membuat pencurian ikan oleh nelayan luar negeri telah merugikan negara sebesar Rp 30 triliun selama 10 tahun terakhir. Salah satu sebab maraknya pencurian ikan laut itu karena batas teritorial laut antarnegara belum jelas. Kondisi ini sangat ironis karena kekayaan laut Indonesia justru dinikmati oleh nelayan dari negara lain. (Antara)
Berita Terkait
-
Skor Indeks Kesehatan Laut Indonesia Anjlok: Ancaman Nyata bagi Masa Depan
-
KKP Tangkap 2 Kapal Asing Berbendera Malaysia di Selat Malaka, Tapi Isinya ABK WNI
-
KKP Tangkap 2 Kapal Pencuri Ikan Filipina di Perairan Papua, Kerugian Negara Capai Rp50 M
-
Berkeliaran di Natuna Utara Diduga Curi Ikan, 2 Kapal Berbendera Vietnam Berakhir Kayak Gini
-
Gempur Illegal Fishing! KKP Tangkap 133 Kapal Pencuri Ikan di Laut Indonesia
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
OJK Beri Syarat jika Himbara Mau Naikkan Bunga Deposito Valas
-
BPKN Ungkap Hasil Investigasi Sumber Air Aqua, Begini Hasilnya
-
Rebalancing Indeks MSCI Bawa IHSG Terbang ke Level 8.300 Pagi Ini
-
Vietjet Laporkan Borong 100 Airbus A321neo dan Mesin Rolls-Royce US$3,8 Miliar
-
Harga Emas Antam Tiba-tiba Naik Jadi Rp 2.287.000 per Gram, Meski Emas Dunia Turun
-
Kadin Bakal Kawal Target Ambisius Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Prabowo
-
Emiten Milik Grup Bakrie-Salim dan Prajogo Pangestu, BRMS-BREN Resmi Menghuni Indeks MSCI
-
Pengusaha Sebut 3 Sektor yang Bisa Jadi Andalan Ekonomi RI di Masa Depan
-
Pakar Sebut 2 Kunci Utama untuk Pemerintah Bisa Capai Swasembada Energi
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, BI: Konsumsi Rumah Tangga Makin Bergairah