Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengaku ada koleganya di pemerintahan yang kerap kali mengganggu kinerja Kementerian yang dipegangnya termasuk pengambilan keputusan.
Hal ini berkaitan dengan pengelolaan Blok Masela yang pada dasarnya belum diputuskan oleh pemerintah apakah akan menggunakan pipanisasi atau darat (onshore), maupun floating LNF (FLNG/Offshore) untuk kilang gas alam cair di Lapangan Abadi, Maluku.
Namun Sudirman enggak untuk menyebutkan siapa kolega yang dimaksudnya telah menghambat kinerja ESDM. "Adalah nanti kalian juga tahu. Jangan mancing-mancing. Udah segitu aja," kata Sudirman saat menggelar konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (29/2/2016).
Menurutnya, kolega yang dimaksud Sudirman tersebut tidak hanya terkait Blok Masela saja, melainkan juga pada proyek listrik 35.000 MW, Dana Ketahanan Energi, hingga kontrak Freeport.
"Dari mulai listrik, DKE, Freeport sudah mau dibereskan dihambat semua. Kok malah kolega yang menghambat," ungkapnya.
Ia mengaku kesulitan dengan tingkah koleganya tersebut yang dinilai telah menghambat kinerja dan pengambilan keputusan ESDM.
"Kalau yang mengganggu itu mafia, penjahat, kan menghadapinya enak. Tapi kalau kolega masak kita mau 
berbalas pantun," katanya.
Sudirman menegaskan soal blok masela masih merancanv keputusan rencana pengembangan (plan of development/POD) harus diputuskan saat ini.
"Kalau POD tidak diputuskan saat ini, maka lupakan FID pada 2018 karena akan mundur," katanya.
Dia mengungkapkan, skema kilang LNG darat atau laut tersebut akan tercantum dalam revisi POD. Dia meminta agar semua pihak menunggu keputusan skema kilang LNG yang akan diambil oleh Presiden. "
Kita tunggu saja, apa keputusan Pak Presiden," kata Sudirman.
Berita Terkait
- 
            
              Pakar Beberkan Keuntungan Negara dalam Penambahan Saham Freeport 12 Persen
 - 
            
              Bahlil Sebut Pasokan Bahan Baku Emas Terganggu Atas Insiden Freeport
 - 
            
              ESDM Ingatkan Freeport Indonesia, Longsor Tambang Jangan Sampai Terulang
 - 
            
              Kementerian ESDM Tunggu Hasil Audit Sebelum Tindak Lanjuti Insiden GBC
 - 
            
              ESDM Wanti-wanti Freeport Indonesia, Insiden Longsor Tambang Jangan terulang!
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Emiten Tambang ARCI Berbalik Untung di Kuartal III-2025, Raup Laba Bersih USD 71 Juta
 - 
            
              Waduh, 51 Juta Masyarakat Indonesia Belum Punya Rekening Tabungan
 - 
            
              Krisis Keuangan, OJK Cabut Izin Usaha PT Sarana Aceh Ventura
 - 
            
              Dana PIP SD-SMK Sudah Cair? Begini Cara Termin dan Pencairan Rekening Lewat HP
 - 
            
              Update Tarif Listrik PLN November 2025
 - 
            
              Perang Lawan Penyelundupan, Pelabuhan Tanjung Priok Pasang Scanner Canggih Untuk Kontainer
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Sentimen Global Dorong IHSG Lanjut Menguat Hari Ini, Asing Net Buy Rp 1 Triliun
 - 
            
              Potensi Ekonomi Sektor Obat dan Makanan Tembus Rp6 Ribu T
 - 
            
              Ojol dan Kurir Dijamin BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2026, Ini Ketentuannya