Suara.com - Kementerian Pertanian ajak PT Perhutani untuk bersama-sama mengembangkan hutan sapi sehingga mampu mengembangbiakan hewan tersebut yang pada akhirnya bisa memberi manfaat masyarakat.
"Pola kerja sama ini akan kita lakukan. Tadi saya sudah hubungi direksi Perhutani dan secara lisan menyanggupi kerja sama," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman kepada pers di Baturaden, Jawa Tengah, Selasa (1/3/2016).
Saat meninjau Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Perah dan Hijauan Pakan, Kementerian Pertanian, Amran mengatakan ide tersebut muncul ketika sudah ada sapi ternak yang dikembangbiakan di perkebunan sawit, sehingga sapi bisa makan bongkahan pohon sawit yang selesai dipanen.
Demikian pula ketika sapi dikembangbiakan di hutan milik PT Perhutani, sapi yang akan didatangkan oleh Kementerian Pertanian bisa makan tanaman yang ada di hutan.
Dikatakan Mentan, sudah ada kesepakatan awal secara lisan jika PT Perhutani akan menyiapkan 10 ribu hektare hutan untuk pengembangbiakan sapi di Baturaden.
"Bisa saja hal seperti itu dilakukan di wilayah lain. Kita lihat saja perkembangannya nanti," katanya.
Mentan mengaku ide itu muncul setelah dirinya kecewa dengan kondisi Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Perah dan Hijauan Pakan yang selama 70 tahun berdiri, namun tak banyak mengalami kemajuan yang berarti.
"Saya sedih dengan keberadaan balai tersebut karena tak mampu mengembangbiakan sapi lokal dengan baik," katanya.
Dikatakan, sejak berdiri 70 tahun yang lalu sampai kini, Balai tersebut tak mampu memberikan andil bagi sektor peternakan karena berbagai kendala, seperti sarana dan prasarana yang sudah tua dan tak ada modernisasi, hingga lahan yang tak mencukupi. (Antara)
Berita Terkait
-
Bukan Hybrid atau Listrik, Suzuki Pilih Jalan Radikal pada Mobil Barunya
-
Cara Membedakan Bakso Sapi vs Bakso Babi, Belajar dari Kasus Warung Viral di Bantul
-
Kinerja Mentan Amran Sulaiman Masuk Daftar Terbaik Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
KPK Dalami Peran Eks Dirut Perhutani soal Izin dan Pengawasan di Kasus Korupsi Inhutani V
-
Viral Kualitas Susu MBG Dipertanyakan: Hanya 30 Persen Susu Sapi Segar, Lebih Banyak Airnya?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru