Suara.com - Kantor perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Sydney, Australia mencatat investor Australia berminat melakukan investasi di Indonesia. Mereka ingin mengembangkan pariwisata Danau Toba dengan mengalokasikan dana sebesar 10 juta dolar AS.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi minat investasi Australia yang diidentifikasi oleh perwakilan BKPM di Sydney.
"Ini menunjukkan diversifikasi sektor investasi dari Australia, terlebih pemerintah memfokuskan pembangunan sektor pariwisata," ujar dia dalam pernyataannya, Minggu (13/3/2016).
Investor Australia sedang menjajaki peluang investasi di sektor pariwisata terintegrasi dengan properti, membidik lokasi wisata di pinggir pantai Provinsi Lampung dan sekitar lokasi wisata Pulau Samosir, Danau Toba, yang terletak di Provinsi Sumatera Utara.
"Kawasan danau Toba saat ini menjadi perhatian investor asal mancanegara sebagai alternatif lokasi proyek. Mereka melihat dan mencoba memanfaatkan peluang ini," kata dia.
Dia menambahkan bahwa rencana investasi perusahaan Australia itu adalah membangun perumahan, villa, marina, golf dan resort yang terintegrasi.
"Adapun luas lahan yang dibutuhkan di masing-masing wilayah adalah minimal 10 hektar, dengan perkiraan nilai investasi sebesar 10 juta dolar AS," ungkap Franky.
Pada awal Maret, Presiden Joko Widodo mengunjugi kawasan Danau Toba untuk melihat pengembangan Danau Toba sebagai salah satu tujuan wisata prioritas.
Danau Toba adalah salah satu dari 10 tempat wisata prioritas selain Borobudur, Mandalika, Labuhan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai dan Tanjung Kelayang.
Sementara Pejabat Promosi Investasi kantor perwakilan BKPM (IIPC) di Sydney Sri Moertiningroem mengatakan bahwa terjadi perpindahan tren minat investasi oleh Australia dari sebelumnya pada sektor-sektor yang berkaitan dengan sumber daya alam, kini mulai melirik Indonesia sebagai salah satu negara yang serius mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatifnya.
"Pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu bidang usaha yang dinilai prospektif dengan melihat keseriusan pemerintah Indonesia mengembangkan investasi di bidang usaha tersebut," ujar Sri.
"Ini yang coba kami tuangkan dalam bentuk promosi investasi yang lebih efektif di dua bidang usaha tersebut," lanjut dia.
Data BKPM pada 2015 mencatat realisasi investasi Australia berada di peringkat 12, yaitu sebesar 167 juta dolar AS yang terdiri dari 443 proyek. Sementara dalam periode 2010-2015 tercatat investasi yang masuk ke Indonesia dari Australia sebesar 2,07 miliar dolar AS. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
Terkini
-
Anak Buah Purbaya Bocorkan Skema Anggaran Pemulihan Bencana Sumatra
-
Bentuk Syukur Dapat Umroh dari PNM, Tangis Haru Nasabah PNM Mekaar di Sujud Pertama
-
PT PII Kemenkeu Jamin 55 Proyek Infrastruktur, Kantongi Investasi Rp 573 Triliun
-
Survei: Orang Indonesia Masuk Mode Bertahan, Gaya Hidup Frugal Jadi Tren
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Eksploitasi Pekerja di Taiwan Mengincar WNI, Modus Iming-iming Gaji Besar
-
Orang RI Mulai Malas Ambil Kredit, Ini Buktinya
-
Mentan/Kabapanas Tegaskan: Papua Sudah Bisa Mandiri Pangan Seperti Pulau Lainnya pada 2026
-
Kemenkeu Siapkan Rp 210,4 Triliun untuk Anggaran Ketahanan Pangan 2026, Naik dari Rp 144,6 T
-
Daftar Pemilik Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), Publik Punya Jatah 'Kecil'?