Suara.com - PT Logindo Samudramakmur Tbk. (“Perseroan”), perusahaan yang bergerak dibidang jasa pendukung kegiatan lepas pantai bagi industri minyak dan gas bumi, hari ini mengumumkan hasil kinerja keuangan tahunan Perseroan sepanjang tahun 2015. Pembukuan Perseroan telah di audit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (Ernst & Young).
Presiden Direktur Perseroan, Eddy Kurniawan Logam, menyatakan bahwa penurunan tingkat utilisasi dan tarif sewa kapal selama tahun 2015 telah mengakibatkan penurunan pendapatan perseroan sebesar
32% dibanding tahun sebelumnya. "Perseron hanya berhasil mencatat pendapatan senilai US$ 47,1 juta ditahun 2015. Hal ini terkait dengan lesunya kegiatan industri dan permintaan pasar seiring dengan terus merosotnya harga minyak bumi dunia sepanjang tahun 2015. Dampak terbesar adalah penurunan drastis utilisasi kapal-kapal besar yang tahun lalu memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap total pendapatan Perseroan," kata Eddy dalam keterangan resmi, Selasa (15/3/2016).
Chief Financial Officer (CFO) Perseroan, Sundap Carulli, menambahkan abhwa perseroan telah melakukan pengendalian biaya melalui program efisiensi seperti pengurangan awak kapal, pemeliharaan dan
perawatan kapal serta melakukan “warm stacking” terhadap kapal-kapal yang tidak beroperasi. "Meskipun demikian, karena banyaknya komitmen pos-pos biaya yang bersifat tetap seperti gaji,
depresiasi, serta biaya pendanaan, sehingga pada akhirnya Perseroan hanya mampu membukukan laba tahun berjalan senilai US$ 49.293, “ ujar Eddy.
Eddy melanjutkan bahwa situasi usaha saat ini masih sangat menantang ditengah tidak menentunya harga minyak bumi dunia. Meskipun demikian, PT Logindo Samudramakmur tetap bertekad untuk terus bergerak menyesuaikan diri dengan kondisi industri dan menjaga arus kas yang hati-hati, guna bersaing danbertahan secara berkelanjutan. Perseroan juga berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan
yang terbaik kepada setiap pelanggan. Disisi lain, kami akan terus mengupayakan langkah dan terobosan untuk meningkatkan efisiensi kerja dalam rangka penghematan biaya operasi serta pendanaan.
"Kami akan mengembangkan diri melalui manajemen perubahan dan ketahanan, serta menyiapkan rencana diversifikasi usaha yang terkait dalam waktu dekat, sehingga pada waktunya kami akan
berada dalam posisi yang lebih baik dan siap untuk meraup peluang usaha berikutnya,” tutup Eddy.
Berita Terkait
-
BTN Catatkan Laba Bersih Rp 2,91 Triliun Hingga November 2025
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
BUVA Caplok 99,99 Persen Saham BKPP
-
SHIP Tambah 1 Armada VLGC Perluas Pasar Pelayaran Migas Internasional
-
Emiten DAYA Bidik Penjualan Tinggi di Tanggal Kembar Akhir Tahun
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Pembeli Kripto Makin Aman, DPR Revisi UU P2SK Fokus ke Perlindungan Nasabah
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan