Suara.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Selasa (Rabu pagi WIB 16/3/2016), tertekan penguatan dolar AS menjelang konferensi pers keputusan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS yang dijadwalkan Rabu (16/3/2016).
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun 14,1 dolar AS atau 1,13 persen, menjadi menetap di 1.231 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS naik 0,07 persen menjadi 96,64 pada pukul 17.50 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Meskipun dolar AS menguat, Dow Jones Industrial Average AS turun delapan poin atau 0,05 persen pada pukul 18.50 GMT.
Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa merilis sebuah laporan yang menunjukkan indeks harga produsen turun 0,2 persen secara keseluruhan selama Februari, dan naik 0,1 persen pada ex-makanan/energi/jasa.
Angka-angka tersebut seperti yang diharapkan dan tidak berkontribusi pada perubahan harga emas, tetapi kemungkinan akan menjadi faktor yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan Fed selama pertemuan FOMC.
Emas mendapat dukungan ketika laporan lain yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja menunjukkan penjualan ritel lebih lemah dari perkiraan, dengan penjualan ritel Februari jatuh sebesar 0,1 persen, namun terjadi revisi turun besar untuk penjualan ritel Januari.
Penjualan ritel Januari telah direvisi turun menjadi 0,4 persen, dibandingkan dengan semula untuk kenaikan 0,2 persen.
Para investor sedang menunggu hasil dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal yang akan dirilis pada Rabu waktu setempat. Analis memperkirakan Fed bermaksud menyerap sekitar 2,5 triliun dolar AS dari kelebihan cadangan di perbankan karena ekonomi AS mulai pulih.
Bank-bank menjadi lebih berani mengambil risiko dalam ekonomi yang "bullish" (bergairah), dan sebagai hasilnya berpotensi melepaskan beberapa kelebihan cadangan mereka, membanjiri ekonomi dengan uang tunai, sehingga menyebabkan inflasi.
Perak untuk pengiriman Mei turun 26 sen atau 1,68 persen, menjadi ditutup pada 15,261 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 5,6 dolar AS atau 0,58 persen, menjadi ditutup pada 959,80 dolar AS per ounce. (Antara)
Berita Terkait
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Emas Antam Makin Mahal di Akhir Pekan Ini, Capai Hampir Rp 2,3 Juta per Gram
-
Emas Antam Lompat Tinggi Lagi, Harganya Tembus Rp 2.296.000 per Gram.
-
Harga Emas Galeri24 dan UBS Hari Ini Naik Setelah Anjlok Berturut-turut
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Mengapresiasi Inovasi: Energi Penggerak Menuju Indonesia Emas 2045
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi