Suara.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menghadiri upacara pembukaan Boao Forum for Asia (BFA) dan memberikan sambutan pada konferensi bertemakan "Masa Depan Baru Asia: Dinamika Baru, Visi Baru" di Boao, Provinsi Hainan, Cina, Kamis (24/3/2016).
Wapres tiba di BFA Hotel dengan didampingi Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar serta Duta Besar RI untuk Cina Soegeng Rahardjo.
"Saya akan berbicara mengenai apa pandangan Indonesia terkait 'The Future of Asia', pada umumnya mengenai kerja sama yang dipererat dan mencari kesamaan dan investasi yang lebih terbuka antara negara-negara di Asia," kata Wapres Kalla di Hainan, Cina, Kamis.
Saat ini, Pemerintah Indonesia membuka peluang kerja sama di bidang ekonomi dengan Cina, khususnya bagi investor dari Cina untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Wapres mengatakan Indonesia memiliki peluang pasar yang menjanjikan bagi negara-negara industri seperti Cina, Jepang dan Korea.
"Semua negara industri, khususnya Cina, butuh pasar yang lebih luas dan basis produksi lebih murah dibandingkan negara asalnya, serta pula memerlukan sumber daya besar. Kita, Indonesia, punya keduanya itu," katanya.
Dia menjelaskan yang diperlukan Indonesia untuk saat ini adalah membuat peraturan secara efisien untuk mempermudah investasi asing beroperasi di Tanah Air.
"Selain pasar yang luas, masuknya industri ke Indonesia menjadi lebih efisien karena banyaknya sumber daya khususnya tenaga kerja," tambahnya.
Indonesia sendiri merupakan pasar kedua terbesar bagi Cina, setelah Amerika Serikat, untuk berinvestasi.
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia melakukan pendekatan kepada Pemerintah Cina guna mewujudkan kerja sama bilateral tersebut.
Total realisasi penanaman modal asing, kecuali sektor hulu migas dan keuangan, dari Cina ke Indonesia selama 2010 hingga 2015 mencapai 2,1 miliar dolar AS.
Berdasarkan data BKPM, Cina berada di urutan ke-11 negara asing yang merealisasikan penanaman modalnya ke Indonesia.
Pemerintah Indonesia dan Cina menargetkan komitmen investasi Cina di Indonesia untuk tahun 2016 sebesar 30 miliar dolar AS, yang hingga Februari lalu baru tercapai 10 persen. (Antara)
Tag
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Pemerintah: Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bisa Kredit Rumah dengan Bunga Rendah
-
Dongkrak Kredit, OJK Rilis Aturan Pembiayaan UMKM
-
Utang Luar Negeri Turun Jadi 432,5 Miliar Dolar AS, Ini Sebabnya
-
Syarat Gaji Minimal untuk Pengajuan KPR Subsidi Pemerintah: UMR Bisa Dapat?
-
Peserta JKN di Aceh Selatan Rasakan Manfaat Layanan Kesehatan Tanpa Hambatan
-
Pemerataan Pembangunan Infrastruktur hingga ke Wilayah Timur Indonesia
-
Telkom Hadirkan Fasilitas Air Bersih bagi Masyarakat Adat Bonokeling di Banyumas
-
Buah Konsistensi dan Keunggulan Tata Kelola, Telkom Akses Pertahankan TOP GRC Award 2025
-
Menkeu Purbaya Guyur Bank BUMN Rp200 Triliun, Para Bos Himbara Disebut Pusing Tujuh Keliling
-
9 Kontroversi Bahlil Lahadalia Sejak Menjabat Menteri