Suara.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, pihaknya siap memfasilitasi relokasi investor furnitur Cina ke Indonesia.
Minat untuk memindahkan pabrik dari Cina ke Indonesia itu disebabkan biaya operasional di negeri 'tirai bambu' yang terus meningkat serta ketersediaan bahan baku rotan di Tanah Air."Ada perubahan struktur ekonomi di Cina ke arah konsumsi sehingga industri manufakturnya banyak yang relokasi ke luar. Wacana terkait biaya operasional pabrik furnitur di Provinsi Guangdong serta ketersediaan bahan baku produk furnitur menjadi faktor pendukung rencana relokasi tersebut. Kita bersaing dengan Vietnam, India dan Myanmar untuk menarik relokasi industri tersebut," kata Franky dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (25/3/2016).
Franky menambahkan, industri furnitur yang berminat melakukan relokasi ke Indonesia tergolong sektor industri padat karya yang merupakan sektor prioritas BKPM. "Bila mereka memang melakukan relokasi maka potensi penyerapan tenaga kerjanya akan besar. Kalau 200 perusahaan masing-masing perusahaan mempekerjakan 500 orang saja sudah 100.000 tenaga kerja yang tercipta," jelasnya.
Lebih lanjut, Franky mengatakan, pihaknya akan terus melakukan koordinasi intensif dengan Kementerian Perindustrian untuk dapat mengawal peluang untuk menarik investor dari Cina tersebut.
BKPM sendiri rencananya akan menggelar kegiatan pemasaran investasi pada akhir April mendatang dengan mengundang 200 pengusaha furnitur dari kota Dongguan, Provinsi Guangdong, Cina.
Dongguan berada di daerah Selatan Cina dan merupakan sentra industri furnitur dengan area ruang pamer furnitur sepanjang 5 kilometer.
Marketing Officer Wilayah Cina Yudha Tri Utama menambahkan beberapa daerah diharapkan dapat berpartisipasi dalam kegiatan pemasaran investasi diantaranya Cirebon, Sukabumi dan Jepara. "Daerah-daerah ini dikenal merupakan sentra produksi furnitur yang ada di Indonesia," ungkapnya.
Investasi dari Cina yang sepanjang tahun 2015 (tidak termasuk sektor hulu migas dan keuangan) mencapai 628,3 juta dolar AS, yang menempatkannya sebagai investor terbesar ke sembilan di Indonesia. Nilai tersebut di luar angka investasi Cina ke Indonesia yang juga tercatat melalui negara-negara lainnya sebesar 1,53 miliar dolar AS sehingga total investasi negara itu pada tahun 2015 sebesar 2,16 miliar dolar AS, meningkat sebesar 47 persen dibandingkan tahun sebelumnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
Menperin Sebut Investasi Asing Menguat ke Industri Manufaktur
-
Toyota-Pertamina Siap Bangun Pabrik Bioetanol di Lampung, Mulai Jalan 2026
-
Pemerintah Rayu Toyota Bangun Pabrik Etanol
-
PLN - BKPM Perkuat Kolaborasi di Sektor Ketenagalistrikan: Dorong Pertumbuhan Investasi
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU demi Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik Sepanjang Nataru
-
Kapitalisasi DRX Token Tembus Rp2,4 Triliun, Proyek Kripto Lokal Siap Go Global
-
Saham Emiten Keluarga Bakrie Mulai Bangkit dari Kubur
-
Eks Tim Mawar Untung Budiharto Kini Bos Baru Antam
-
Sempat Rusak Karena Banjir, Jasa Marga Jamin Tol Trans Sumatera Tetap Beroperasi
-
Banyak Materai Palsu di E-Commerce, Pos Indonesia Lakukah Hal Ini
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini
-
Bank Mega Syariah Luncurkan Program untuk Tingkatkan Frekuensi Transaksi
-
Pertemuan Tertutup, Prabowo dan Dasco Susun Strategi Amankan Ekonomi 2025 dan Pulihkan Sumatera