Suara.com - President Indonesia Institute For Maritime Studies, Connie Rahakundini Bakrie menyarankan Pemerintah untuk mempertimbangkan aspek pertahanan dalam pengembangan proyek gas Blok Masela di Maluku.
Sebab Presiden Joko Widodo pada Rabu (23/3/2016) lalu telah memutuskan skenario pengembangan Blok Masela dilakukan di darat atau off shore.
"Saya melihat dan menekankan Blok Masela itu harus dilihat dari aspek pertahanan juga," kata Connie usai pertemuan Forum Doktor Ilmu Politik-Universitas Indonesia (FDIP-UI) dengan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/3).
Sekjen FDIP-UI ini menjelaskan, aspek pertahanan itu dapat dilihat dari beragam perspektif, misalnya efek deterrence atau strategi untuk mencegah terjadinya konflik dengan meminimalisir sengketa dengan negara tetang seperti Australia akibat pembangunan Blok Masela.
"Misalnya dengan Australia, karena mengingat sebenarnya Masela dan Barossa (blok milik Australia) itu satu palung. Tadinya, saya berargumentasi efek kehadiran Masela jika di laut akan membuat efek deterrence yang lebih besar," ujar dia.
Namun, lanjut dia, Jokowi menyampaikan bahwa keputusan Blok Masela di darat mengutamakan kepentingan rakyat. Jokowi pun, kata Connie, sudah terun ke lapangan dan berdialog langsung dengan masyarakat sebelum memutuskan Blok Masela yang akhirnya di darat tersebut.
"Inilah bedayang Presiden, beliau langsung turun ke rakyat. Beliau menanyakan kenapa mau di darat, mereka (masyarakat) jawab, kami bisa urus pasir, bata dan sebagainya," ujar dia.
Connie mengaku Jokowi sebelumnya juga sempat berkonsultasi dengan dirinya terkait memutuskan pembangunan Blok Masela.
"yang harus ditekankan sekarang adalah bagaimana ke depan memajukan atau membangun strategi pertahanan negara supaya Blok Masela menjadi objek vital dan terjaga dengan baik," tandas dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK