Suara.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tengah mengawal realisasi investasi pabrik alumina terbesar di Indonesia yang dilakukan PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (PT WHW) dalam membangun pabrik pengolahan dan pemurnian bauksit menjadi "smelter-grade" alumina berkapasitas 1 juta ton.
"Pabrik ini memiliki arti yang strategis di antaranya dengan mendukung penyerapan tenaga kerja, meningkatkan nilai tambah, meningkatkan nilai ekspor, menghemat devisa, dan juga yang tidak kalah penting adalah mempercepat pembangunan daerah-daerah di luar Jawa," kata Kepala BKPM Franky Sibarani di sela kunjungan ke lokasi pabrik tersebut di Ketapang, Kalimantan Barat, Jumat (1/4/2016).
Dalam kunjungan tersebut, Franky didampingi Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, Bupati Ketapang Martin Ratan dan Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis.
Proyek investasi PT WHW memiliki rencana investasi senilai Rp12,5 triliun dan sampai tahun 2015 telah terealisir sebesar Rp7,9 triliun.
Proyek tersebut akan menyerap sebanyak 2.435 orang tenaga kerja.
Menurut Franky, pembangunan pabrik pemurnian bauksit itu merupakan wujud nyata pelaksanaan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara yang mengamanatkan kepada perusahaan untuk melakukan hilirisasi tambang.
"Ini mendorong perusahaan untuk membangun pabrik pengolahan dan pemurnian bahan tambang di Indonesia yang akan berdampak dan berkontribusi besar dalam memperkuat struktur industri aluminium nasional, yang masih mengalami kekosongan di sektor hulu," katanya.
Franky juga menilai pembangunan industri penghasil "smelter-grade" alumina itu akan dapat memberikan dampak berlipat yang luas bagi pertumbuhan ekonomi khususnya di Kabupaten Ketapang dan Provinsi Kalimantan Barat serta nasional melalui devisa yang dihasilkan dan juga dari penghematan devisa.
"Pembangunan pabrik smelter-grade alumina ini diperkirakan mampu menghemat devisa sebesar 85 juta dolar AS per tahun melalui substitusi impor bahan baku," imbuhnya.
Pabrik alumina yang diklaim sebagai yang terbesar di Indonesia itu memiliki kapasitas produksi hingga 2 juta ton per tahun dengan perkiraan nilai ekspor hingga 765 juta dolar AS per tahun.
Pembangunan pabrik dilakukan dua tahap di mana 90 persen hasil produksi diekspor dan sisa 10 persen dipasok ke PT Inalum.
PT WHW merupakan perusahaan patungan dari Cayman Islands, Indonesia, Hong Kong dan China yang mulai membangun pabrik pada tahun 2012 melalui dua tahapan.
Realisasi konstruksi pabrik tahap pertama berkapasitas produksi 1 juta dolar AS sudah mencapai sekitar 95 persen dan diharapkan dalam waktu dekat akan berproduksi komersil, sedangkan untuk tahap kedua diharapkan selesai pada tahun 2018.
External Relation and CSR PT WHW Togap Manik dalam kesempatan yang sama mengatakan selain membangun pabrik alumina, ada empat unit konstruksi utama yang dilakukan perusahaan itu yakni pembangkit listrik tenaga batubara berkapasitas 160 MW, area pengolahan limbah kedap air, kompleks perkantoran dan asrama karyawan serta dermaga khusus untuk distribusi bahan baku.
"Secara akumulatif sekitar 94 persen konstruksi utama ini sudah selesai. Mei mendatang kami sudah mulai pengujian perdana bijih bauksit," tutupnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Toyota-Pertamina Siap Bangun Pabrik Bioetanol di Lampung, Mulai Jalan 2026
-
Langkah Kecil di Kota Asing: Cerita Mahasiswa Perantau Menemukan Rumah Kedua di Jogja
-
Pemerintah Rayu Toyota Bangun Pabrik Etanol
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Vale Pastikan Proyek Nikel Morowali Hasilkan Manfaat Sosial Nyata
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
Terkini
-
Pedagang Thrifting Minta Legalisasi dan Bersedia Bayar Pajak, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Peduli
-
Purbaya Ogah Terima Pajak dari Pedagang Thrifting, Anggap Ilegal Layaknya Ganja
-
Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
-
Didampingi PNM Urus Dokumen Usaha, Ibu Rantiyem Mantap Kembangkan dan Wariskan Usaha Batik
-
Syarat dan Cara Mengikuti Lelang di Pegadaian, Waktunya Berburu Barang Berharga Murah
-
Purbaya soal Pejabat Kemenkeu Diperiksa Kejagung: Itu Masa Lalu, Bukan Sekarang
-
IHSG Menguat Tipis Sore Ini, Apa Saja Saham yang Cuan
-
Ekonom Buka Data Soal Perlunya Kebijakan Moratorium CHT
-
Gunung Semeru Erupsi, Gimana Nasib Jadwal Penerbangan?
-
Rupiah Lesu Lawan Dolar AS, Karena The Fed Galau Soal Suku Bunga Acuan