- Nilai tukar rupiah ditutup merosot pada Kamis (20/11/2025) ke level Rp 16.736 per dolar AS, melemah 0,17 persen dibandingkan hari sebelumnya.
- Pelemahan rupiah dipicu oleh skeptisisme pejabat Federal Reserve mengenai pemangkasan suku bunga pada Desember mendatang.
- Bank Indonesia memproyeksikan transaksi berjalan tahun 2025 berada dalam rentang surplus 0,1 persen atau defisit 0,7 persen terhadap PDB.
Suara.com - Nilai tukar rupiah ditutup merosot pada hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar Kamis (20/11/2025) ditutup di level Rp 16.736 per dolar Amerika Serikat (AS).
Alhasil, rupiah melemah 0,17 persen dibanding penutupan pada Rabu yang berada di level Rp 16.751 per dolar AS.
Beberapa mata uang Asia lainnya juga bergerak fluktuatif. Salah satunya, mata uang yen Jepang ditutup melemah 0,11 persen, dolar Singapura melemah 0,05 persen. Diikuti dolar Taiwan melemah 0,05 persen dan won Korea Selatan turun 0,12 persen.
Lalu peso Filipina melemah 0,21 persen, yuan China turun 0,03 persen, ringgit Malaysia melemah 0,14 persen. Sedangkan baht Thailand menguat 0,03 persen diikuti juga dolar Hong Kong menguat 0,12 persen.
Dalam hal ini, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah ini didorong karena meningkatnya skeptisisme di antara para pejabat Federal Reserve (Fed) tentang pemangkasan suku bunga berikutnya pada bulan Desember mengaburkan prospek kebijakan moneter.
"Karena para pejabat masih terpecah antara risiko inflasi yang masih ada dan tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja, para pedagang mengurangi ekspektasi untuk pelonggaran lebih lanjut," bebernya.
Sedangkan, dalam negeri disebabkan oleh Bank Indonesia memperkirakan transaksi berjalan pada 2025 akan berada dalam kisaran surplus 0,1 persen hingga defisit atau current account deficit (CAD) 0,7 persen terhadap produk domestik bruto(PDB).
"Proyeksi tersebut mencerminkan fundamental eksternal Indonesia yang dinilai tetap terjaga di tengahdinamika ekonomi global," katanya.
Apalagi, BI mengatakan neraca pembayaran Indonesia (NPI) sepanjang tahun ini diperkirakan berada dalam kondisiyang berdaya tahan, didukung oleh defisit transaksiberjalan yang rendah serta aliran modal yang berpotensi meningkat seiring membaiknya prospek ekonominasional.
Baca Juga: Rupiah Kembali Merosot Sentuh Level Rp 16.748 per Dolar Amerika
Selain itu, ketahanan eksternal Indonesia hingga saat ini masih terjaga. Hal itu terlihat dari kondisi NPI yang tetap positif dan mampu menopang stabilitas makroekonomi di tengah ketidakpastian global.
Pada kuartal III-2025, transaksi berjalan diperkirakanmencatat surplus. Peningkatan itu didorong oleh kenaikan ekspor nonmigas, termasuk penjualan minyakkelapa sawit (CPO) ke India, logam mulia dan perhiasanke Swiss, serta batu bara ke China
.Dari sisi transaksimodal dan finansial, investasi langsung diprediksi tetapkuat. Optimisme investor terhadap prospek ekonomidomestik menjadi salah satu faktor yang menopangaliran masuk penanaman modal asing.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
Terkini
-
Karier dan Pendidikan Victor Rachmat Hartono: Bos PT Djarum
-
Purbaya Umumkan Defisit APBN Rp 479,7 Triliun per Oktober 2025, Klaim Masih Aman
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Bearish Bitcoin: Harga BTC Bisa Turun ke US$67.000 Meski Ada Sentimen Positif
-
Dirut PT Djarum Victor Rachmat Hartono Dicekal Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
-
Syarat dan Cara Pengajuan KUR Syariah di Pegadaian
-
Menkeu Purbaya Ubah Aturan Kompensasi Bantu Arus Kas Pertamina dan PLN
-
Awas! Lebih dari 3.000 Bus Tak Layak Jalan di Momen Libur Nataru
-
RDMP Kilang Balikpapan Ditargetkan Beroperasi Pertengahan Desember
-
Butuh Waktu 8 Bulan, Bagaimana Proses Pengujian BBM Bobibos?