-
Toyota dan Pertamina akan investasi Rp2,5 triliun bangun pabrik bioetanol.
-
Pabrik berkapasitas 60.000 kiloliter/tahun dibangun di Lampung.
-
Pembangunan pabrik mendukung mandatori E10 Indonesia mulai 2027.
Suara.com - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu mengungkap Toyota akan melakukan investasi pengembangan bioetanol di Indonesia. Dalam pembangunan pabrik bioetanol itu Toyota akan dibantu oleh Pertamina.
Hal itu diungkap Todotua usai melakukan pertemuan dengan CEO of Asia Region, Toyota Motor Corporation, Masahiko Maeda yang digelar di Tokyo, Jepang beberapa waktu lalu.
"Sepulangnya dari Tokyo, baik Toyota maupun Pertamina akan langsung melakukan joint study dan site visit ke lokasi di Lampung, targetnya pada awal tahun 2026 perusahaan patungan (JV) sudah terbentuk," kata Todotua lewat keterangannya yang dikutip Senin (10/11/2025).
Investasi itu akan diwujudkan dengan pembangunan pabrik bioetanol di Lampung yang melibatkan Pertamina New Renewable Energy. Adapun kapasitasnya sebesar 60.000 kiloliter/tahun, dan nilai investasinya sebesar Rp 2,5 triliun.
"Dalam rangka mendukung kebijakan E10, saat ini tengah dikaji rencana pengembangan fasilitas dengan kapasitas produksi sebesar 60.000 kiloliter per tahun dan nilai investasi sekitar Rp 2,5 triliun," ungkap Todotua.
Lebih lanjut Todotua menyebut kebutuhan BBM dalam negeri mencapai 40 juta kiloliter per tahun. Sementara di satu sisi pemerintah akan menerapkan mandatori E10 yang akan mulai diberlakukan pada 2027.
"Dengan kewajiban E10 maka setidaknya Indonesia membutuhkan sekitar 4 juta kiloliter bioetanol di 2027, agar tidak kehilangan momentum maka persiapan pembangunan pabrik pendukung harus dimulai dari sekarang," imbuhnya.
Pemerintah Rayu Toyota
Sebelumnya, Todotua menjelaskan, pemerintah telah meyakinkan Toyota untuk membangun pabrik etanol di dalam negeri.
Baca Juga: 54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
"Toyota pun hasil pembicaraan kita dengan Toyota dan meyakinkan Toyota mereka untuk mengamankan feedstock upstreamnya mereka. Feedstock untuk suplai bahan bakunya maka mereka juga serius untuk masuk pada plan etanol. Mudah-mudahan ini prosesnya bisa smooth, bisa segera realisasi," katanya.
Menurut Todotua, pemerintah merayu Toyota, karena memiliki produk kendaraan yang bahan bakarnya berbasis hydrogen dan bioetanol. Bahkan, beberapa kendaraannya bisa menampung bahan bakar minyak dengan kandungan etanol 100 persen (E100).
"Toyota punya line up dalam otomotif yang menggunakan hydrogen dengan bioetanol. Bahkan produk Toyota itu sebenarnya sudah ada yang mampu sampai kalau saya nggak salah mereka 100 persen pakai E100, 100% pakai E100, 100 persen pakai etanol," ucapnya.
"Ya Bangun pabrik etanol. Toyota salah satu yang interest, di luar itu ada beberapa lagi," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Program MBG: Bukan Pemicu Inflasi, Justru Jadi Mesin Ekonomi Rakyat
-
Pertamina Bawa Pulang Minyak Mentah Hasil Ngebor di Aljazair
-
OJK Beberkan Update Kasus Gagal Bayar P2P Akseleran
-
Relokasi Rampung, PLTG Tanjung Selor Berkapasitas 20 Mw Mulai Beroperasi
-
Pusing! Pedagang Lapor Harga Pangan Melonjak di Nataru, Cabai Rawit Tembus Rp 80.000/Kg
-
Support Pembiayaan, BSI Dukung Program Makan Bergizi Gratis
-
Apresiasi Ferry Irwandi, IKAPPI Usul Skema Distribusi Masif untuk Tekan Harga Pangan
-
Awas! Ada 4 Bakteri Berbahaya di Bawang Bombai Ilegal
-
Danantara Guyur Pinjaman Rp 2 Triliun ke BTN, Buat Apa?
-
Maknai Natal 2025, BRI Peduli Wujudkan Kepedulian Melalui Penyaluran Puluhan Ribu Paket Sembako