Suara.com - Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Yenny Sucipto meminta agar penundaan pembahasan RUU Pengampunan Pajak tidak dilandasi niat lain yang tidak berhubungan dengan kepentingan publik.
"Memang pembahasan RUU Tax Amnesty sepenuhnya menjadi kewenangan DPR untuk memutuskan. Namun jika dipandang perlu, mengadakan rapat konsultasi antara Pimpinan DPR dengan Presiden Joko Widodo tidak dilarang," kata Yenny saat dihubungi Suara.com, Rabu (13/4/2016).
Yenny menambahkan penundaan pembahasan RUU Pengampunan Pajak memang berpotensi terjadi transaksi politik. Terlebih isu reshuffle kabinet juga sedang menyeruak sehingga wajar jika ada kekhawatiran penundaan terkait bargaining position para partai politik agar memperoleh kursi di kabinet pemerintahan. "Makanya harus dibuka kepada publik materi konsultasi apa saja yang akan dibahas oleh Pimpinan DPR dengan Presiden Jokowi," ujar Yenny.
Ia juga mengingatkan bahwa penundaan pembahasan RUU Tax Amnesty jangan sampai dimanfaatkan untuk menekan pemerintah terkait skandal "Panama Papers". Kekhawatiran ini juga wajar mengingat selain para pengusaha, banyak politisi yang juga tersangkut dalam dokumen rahasia milik firma hukum Mossack Fonseca dari negara Panama tersebut. "Penundaan harus benar-benar terkait penyempurnaanyang betul-betul penting agar kebijakan pengampunan pajak tidak gagal lagi seperti tahun 1964 dan 1984," tutup Yenny.
Sebagaimana diketahui, pada Selasa (13/4/2016), seluruh fraksi di Komisi XI DPR RI sepakat menunda pembahasan RUU Pengampunan Pajak. Penundaan dilakukan untuk mematuhi keputusan rapat Badan Musyarawarah DPR RI yang meminta agar terlebih dahulu diadakan rapat konsultasi Pimpinan DPR dengan Presiden Joko Widodo.
Berita Terkait
-
Langka di Indonesia, Fitra Eri Harus 'Terbang' Demi Temukan SPBU Shell Lengkap di...
-
Hotman Paris Setuju dengan Menkeu Soal Tax Amnesty, Tapi...
-
Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
-
Menkeu Purbaya Menolak, Hotman Paris Justru Desak RUU Tax Amnesty Disahkan: Negara Perlu Uang!
-
Riwayat Pendidikan Gibran di Orchid Park Secondary School Disorot, Ini Fakta dan Profil Sekolahnya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BUMN-Swasta Mulai Kolaborasi Perkuat Sistem Logistik Nasional
-
IHSG Lesu Imbas Sentimen Global, Apa Saja Saham yang Top Gainers Hari Ini
-
Gaji PNS Naik Tahun Depan? Ini Syarat dari Kemenkeu
-
Menkeu Purbaya Yakin Sisa Anggaran Kementerian 2025 Lebihi Rp 3,5 Triliun
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
-
Sinyal Bearish Bitcoin: Waspada Bull Trap di Tengah Ketidakpastian Makro Global
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM
-
Data Neraca Transaksi Berjalan Positif, Bagaimana Nasib Dolar AS di Pasar Domestik?
-
Sepakat dengan Purbaya, Mendag Tegaskan Bayar Pajak Tak Bisa Jadikan Impor Pakaian Bekas Legal
-
3 Senjata Cerdas Investasi Rp100 Ribu per Hari untuk Pensiun Mapan Anak Muda