Suara.com - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) meminta kepada pemerintah untuk merancang kebijakan tax amnesty atau pengampunan pajak dapat berjalan dengan efektif.
Pasalnya jika tidak efektif, meski kebijakan tersebut diterapkan, maka Indonesia tidak akan mendapat manfaat dari kebijakan tersebut.
“Kami mendukung pemerintah soal kebijakan tax amnesty ini, tapi yang harus diingat, kebijakan ini harus bisa menahan agar dana dalam negeri tidak mengalir keluar lagi. Pasalnya, kalau tax amnesty tidak bisa berjalan efektif, kalau dana baru masuk terus keluar lagi, masyarakat nggak bisa merasakan manfaatnya,” kata Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadalia dalam diskusi di Menara Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (13/4/2016).
Ia mengungkapkan, berdasarkan hasil penelitian Global Financial Intergrity, sejak 2014 sedikitnya dana Rp200triliun mengalir ke luar negeri secara illegal e negara-negara yang tergolong dalam tax heaven. Sehingga, pemerintah harus cermat ketika menerapkan sebuah kebijakan.
“Setiap tahunnya itu Rp200 triliun dana illegal mengalir ke luar negeri. Nah tujuan diberlakukannya tax amnesty ini kan untuk mengendalikan dana illegal yang mengalir. Jadi program ini harus dibuat sebaik mungkin agar tidak menjadi salah kaprah,” katanya.
Pihaknya pun menegaskan, agar kebijakan tax amnesty ini jangan bersifat ekslusif atau jangan hanya berpihak kepada pengusaha yang menikmati dananya diparkir diluar negeri. Pasalnya, banyak pengusaha yang ada di dalam negeri yang taat membayar pajak dan membutuhkan insentif tersebut.
“Jadi cakupannya harus diperluas, jangan hanya memikirkan pengusaha yang di luar negeri saja. Jadi harus bersifat inklusif terbuka bagi semua pengusaha,” ungkapnya.
Berita Terkait
-
Hotman Paris Setuju dengan Menkeu Soal Tax Amnesty, Tapi...
-
Menkeu Purbaya Menolak, Hotman Paris Justru Desak RUU Tax Amnesty Disahkan: Negara Perlu Uang!
-
Menkeu Purbaya Tolak Tax Amnesty, Apa Itu Pengampunan Pajak yang Bisa 'Sucikan' Harta Orang Kaya?
-
Tax Amnesty Jilid 3 Terancam Batal, Menkeu Purbaya Sebut Kebijakan Bikin Wajib Pajak 'Kibul-Kibul'
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
-
Sinyal Bearish Bitcoin: Waspada Bull Trap di Tengah Ketidakpastian Makro Global
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM
-
Data Neraca Transaksi Berjalan Positif, Bagaimana Nasib Dolar AS di Pasar Domestik?
-
Sepakat dengan Purbaya, Mendag Tegaskan Bayar Pajak Tak Bisa Jadikan Impor Pakaian Bekas Legal
-
3 Senjata Cerdas Investasi Rp100 Ribu per Hari untuk Pensiun Mapan Anak Muda
-
Viral BBM Bobibos, Kementerian ESDM Jelaskan Langkah Agar Bisa Dijual Bebas
-
Emiten TRON Fokus Garap Bisnis Infrastruktur Kendaraan Listrik
-
Apa Benar Emiten Properti DADA Berkantor Dekat Warung Kelontong? Manajemen Beri Pembelaan
-
Lowongan Kerja OJK PCAM 9 dan MLE: Kualifikasi, Syarat dan Cara Pendaftaran