Suara.com - Perseroan Terbatas Garuda Indonesia Tbk membukukan laba sebesar 78 juta dolar AS sepanjang tahun 2015 dengan peningkatan sebesar 121,1 persen dibanding 2014 yang mengalami kerugian sebesar 368,9 juta dolar AS.
Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo dalam pemaparannya di Tangerang, Jumat (15/4/2016), mengatakan bahwa laba tersebut sebagai bagian dari langkah efisiensi.
"Garuda menerapkan 'Quick Wins' sebagai bagian dari strategi jangka pendek perusahaan," katanya.
Arif mengatakan bahwa Garuda juga meraih pendapatan (operating revenue) sebesar 3,81 miliar dolar AS dibanding periode sama 2014 yang sebesar 3,98 dolar AS.
Sementara itu, lanjut dia, beban usaha mengalami penurunan sebesar 15,8 persen pada tahun 2015 menjadi 3,64 dolar AS pada tahun 2015 dibanding 2014 sebesar 4,33 miliar.
Selama 2015, Arif menyebutkan frekuensi penerbangan Garuda Indonesia Group mencapai 250.088 penerbangan, meningkat 9,5 persen dibanding 2014 sebanyak 228.329 penerbangan.
Kapasitas produksi (availability seat kilometer/ASK) juga meningkat sebesar 3,4 persen menjadi 51,86 miliar dari 50,15 miliar seat kilometer pada tahun 2014.
"Revenue passenger per kilometer (RPK) pada tahun 2015 juga mengalami peningkatan sebesar 11,3 persen menjadi 40,05 bio dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 35,99 bio," katanya.
Sementara itu, lanjut dia, tingkat isian penumpang (seat load factor/SLF) pada tahun 2015 meningkat sebesar 5,4 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar 71,8 persen menjadi 77,2 persen dengan utilisasi pesawat sebesar 9:01 jam, dan tingkat ketepatan penerbangan (on time performance/OTP) mencapai 88 persen.
"Di samping itu, Garuda Indonesia juga berhasil meningkatkan 'market share'-nya di pasar domestik maupun internasional," katanya.
Pangsa pasar atau "market share" pasar domestik Garuda pada tahun 2015 mencapai 43 persen, meningkat dibanding tahun lalu yang sebesar 38 persen.
Sementara itu, "market share" pasar internasional 27 persen, meningkat dibanding 2014 sebesar 23 persen.
Sampai dengan akhir tahun 2015, Garuda Indonesia (termasuk anak usaha Citilink) mengoperasikan total 187 pesawat yang terdiri atas 154 pesawat berbadan sempit atau "narrow body" (Boeing 737-800 NG, Airbus A320, Boeing 737-300, Boeing 737-500, CRJ 1000, dan ATR 72-600) dan 33 pesawat berbadan lebar atau "wide body" (Boeing 777-300ER, Airbus A330-200/300, dan Boeing 747-400), dengan rata-rata usia 4,3 tahun. (Antara)
Berita Terkait
-
Rencana Merger BUMN Karya Terus Digas, Tinggal Tunggu Kajian
-
Menkeu Purbaya Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Tembus 5,5 Persen
-
Pemda Pinjam Duit ke Pemerintah Pusat, Menkeu Purbaya Beri Bunga 0,5 Persen
-
Pupuk Indonesia Groundbreaking Pabrik Soda Ash Pertama, Siap Hemat Devisa Rp1,25 Triliun Per Tahun
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gaikindo Buka Peluang Uji Coba Bobibos, Solar Nabati Baru
-
Emas Antam Makin Mahal di Akhir Pekan Ini, Capai Hampir Rp 2,3 Juta per Gram
-
Emiten PPRE Raih Kontrak Baru Garap Proyek Anak Usaha ANTM di Halmahera Timur
-
Bhinneka Life Telah Tunaikan Klaim Asuransi Rp 308 Miliar Hingga Semester I-2025
-
IHSG Melesat ke Level Tertinggi Selama Perdagangan Sepekan Ini
-
Gaikindo: Mesin Kendaraan Produk Tahun 2000 Kompatibel dengan E10
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025