Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kamritiman, Rizal Ramli mengatakan, pemerintah saat ini tengah menggenjot sektor pariwisata di Indonesia. Harapnyya bisa mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 20 juta wisman dalam lima tahun mendatang.
Pasalnya, sektor pariwisata merupakan sektor yang paling murah dan mudah untuk menciptakan lapangan kerja.
“Sektor ini paling murah untuk menciptakan lapangan kerja. Kalau di bandingkan dengan industri, pariwisata itu hanya butuh investasi sekitar 3 ribu dolar AS. Kalau industri bisa sampai 50 ribu sama 100 ribu dolar AS. Makanya ini harus kita genjot sektor ini agar bisa menyerap tenaga kerja,” kata Rizal saat ditemui di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (25/4/2016).
Selain itu, lanjut Rizal, dalam membangun investasi di sektor pariwisata ditengah kondisi perekonomian Indonesia yang tengah labil, justru akan membantu ke depannya supaya bisa menjadi lebih baik.
"Dari segi devisa, Indonesia akan dapat banyak. Karena banyak negara dapatkan devisa dari pariwisata. Contohnya, kita sekarang dengan 10 juta turis yang ada, dapat 10 miliar dolar AS. Jadi, kalau nanti 2019 tercapai 20 juta turis, minimal 20 miliar dolar AS dari pariwisata. Ini tentunya akan memperkuat nilai tukar (rupiah), apalagi kalau makin banyak pariwisatanya," katanya.
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman dalam arti luas ke Indonesia Februari 2016 mencapai 888,3 ribu kunjungan, naik 5,26 persen dibanding kunjungan Februari 2015. Begitu pula, jika dibandingkan dengan Januari 2016, mengalami kenaikan sebesar 9,09 persen.
Secara kumulatif, (Januari–Februari) 2016, jumlah kunjungan wisman dalam arti luas ke Indonesia mencapai 1,70 juta kunjungan atau naik 4,46 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 1,63 juta kunjungan.
Adapun Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 27 provinsi pada Februari 2016 mencapai rata-rata 52,15 persen atau naik 4,56 poin dibandingkan dengan TPK Februari 2015 yang tercatat sebesar 47,59 persen. Begitu pula, jika dibanding TPK Januari 2016, TPK hotel berbintang pada Februari 2016 naik 2,82 poin. Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 27 provinsi selama Februari 2016 tercatat sebesar 1,83 hari, terjadi penurunan 0,15 poin jika dibandingkan keadaan Februari 2015.
Berita Terkait
-
Aksi River Clean Up di Bali
-
Ngobrol Santai Bareng Para Duta Besar, Menpar Bicara Peningkatan Turis dan Kualitas Pariwisata
-
Rosan Pamer Realisasi Investasi Jumbo Hingga September 2025, Ciptakan 2 Juta Lapangan Kerja
-
Industri MICE RI Diprediksi Terus Tumbuh
-
Harmoni Manusia dan Alam, Tradisi Sedekah Bumi Jadi Inspirasi Pariwisata Berkelanjutan
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
BCA Akan Buyback Saham, Ini Bocoran Detailnya
-
Pelindo Terapkan TBS untuk Tingkatkan Kelancaran Arus Barang di Pelabuhan
-
BCA Buka Suara Tanggapi Rumor IPO Bank Digital Blu
-
Isu Kerenggangan Purbaya-Luhut Panas, Tak Saling Tegur Sapa Saat Sidang Kabinet
-
RI Targetkan Bisa Kelola Rp180 T Wakaf, Tapi Banyak Tantangan
-
PTBA Tawarkan Briket Tanpa Asap Sebagai Solusi Masak Murah Menu MBG
-
PTBA: Proyek DME Mulai 2026, Butuh Rp 40 Triliun untuk Bangun Pabrik
-
Perpres Sampah jadi Energi Diterbitkan, Bahlil Ajak Danantara Koordinasi
-
Menkeu Purbaya Tolak Usul Batas Defisit APBN di Atas 3 Persen
-
IHSG Meroket 2 Persen, Sentimen Redanya Perang Dagang Jadi Penyokong