Suara.com - Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas tentang rancangan undang undang (RUU) Tax Amnesty atau pengampunan pajak, Senin (25/4/2016). Mengawali rapat, Jokowi menyatakan bahwa Tax Amnesty dibuat untuk meningkatkan penerimaan negara.
"RUU Tax Amnesty saat ini tengah dibahas di DPR, kita semuanya menghormati proses legislasi yang sedang berlangsung. Tapi perlu saya sampaikan bahwa posisi pemerintah terkait tax amnesty sangat jelas, bahwa pemerintah ingin tax amnesy bermanfaat nyata bagi kepentingan nasional, bagi kepentingan rakyat, terutama dalam hal penerimaan negara," kata Jokowi dalam ratas di Kantor Kepresidenan, Jakarta.
Selain itu, lanjut Jokowi, tax amnesty ini juga memperluas tax based. Sehingga pemerintah mempunyai data yang lebih banyak lagi tentang wajib pajak.
Selain itu uang yang dibawa ke luar bisa dibawa masuk kembali ke dalam negeri untuk investasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Dengan tax amnesty ini sebetulnya yang kita inginkan adalah repatriasi modal dari luar menuju ke dalam ada capital inflow. Ada arus uang masuk sehingga kita akan mendapatkan pengembalian modal yang lama tesimpan di bank luar negeri, dan kita harapkan uang yang kembali nantinya bisa digunakan untuk menggerakkan ekonomi nasional," ujar dia.
Kendati demikian, kata Jokowi, dengan atau tanpa tax amnesty dan repatriasi (masuk kembali uang dari luar ke dalam negeri) dia memerintahkan kepada Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan agar mereformasi perpajakan terus dilakukan.
Selanjutnya juga penegakan hukum untuk wajib pajak juga terus dilakukan terutama apabila dikemudian hari ditemukan data baru mengenai ketidakbenaran dalam pelaporan pajak untuk pengampunan tersebut.
"Apabila nanti UU tax amesty ini betul-betul disetujui oleh DPR, kita juga ingin secepatnya menyiapkan instrumen investasi, apa yang harus kita persiapkan apabila arus uang masuk itu benar-benar pada posisi yang berbondong-bonding, besar-besaran, baik investasi portofolio maupun investasi langsung," terang Jokowi.
"Dan saya berharap agar dari Pak Gubernur BI, Ketua OJK, Kemenkeu yang berkaitan dengan portofolio juga disiapkan. Kemudian kepada kepala Bapenas, Kepala BKPM dan Kementerian BUMN, Kementerian terkait menyiapkan investasi langsung yang bisa dimasuki apabila arus uang masuk itu berbondong-bondong kembali ke negara kita," tambah Jokowi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group