Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta baru-baru ini mendapatkan Anugerah Pangripta Nusantara 2016 dan Millennium Development Goals (MDGs) 2016 dari Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Penghargaan ini merupakan yang kali pertama diterima oleh Jakarta. Ibu kota Indonesia ini mendapatkan penghargaan dari empat kategori yakni Provinsi dengan Perencanaan Terbaik, Provinsi dengan Perencanaan Inovatif, Provinsi dengan Progresif Perencanaan dan juga Millennium Development Goals (MDGs).
Menurut Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, kriteria penilaian penghargaan ini dilihat dari beberapa aspek salah satunya adalah seberapa lama masyarakat mendapatkan pendidikan, kesehatan dan air yang bersih. Ia juga mengatakan keberhasilan yang didapatkan ini juga salah satu penambah motivasi untuk menciptakan konsep Smart Jakarta.
Smart Jakarta adalah sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh pemerintah Jakarta untuk memberikan informasi publik tentang kota. Aplikasi ini menggunakan teknologi ICT (Information and Communication Technology) untuk mengelola sumber daya kota secara efektif dan efisien. Misinya adalah untuk menciptakan kota yang lebih makmur dan berjalan dengan baik.
Inisiatif ini akan menciptakan pemerintahan yang cerdas; dengan pemberdayaan dan partisipasi sebagai pilar, masyarakat yang pintar; di mana investasi dalam modal sosial akan diupayakan dan ekonomi pintar; dengan penekanan pada menciptakan peluang bisnis.
Sementara, menurut Mart Polman, Managing Director Lamudi Indonesia, selain dikenal sebagai provinsi dengan perencanaan terbaik, Jakarta ternyata juga menjadi kota yang memiliki potensi bisnis properti yang sangat menggiurkan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pencari properti yang mengincar Jakarta.
“Satu dari lima pencari properti via online membidik properti di Jakarta,” ujarnya.
Nah, salah satu kawasan yang paling eksklusif di Jakarta adalah Menteng dimana di wilayah tersebut banyak berdiri kedutaan negara dan tempat tinggal duta besar. Tak hanya itu, tambah Mart, di kawasan tersebut banyak pula bangunan bersejarah peninggalan kolonial Belanda sehingga sehingga memerlukan izin khusus untuk membangun.
"Untuk itu sangat beralasan jika tidak banyak peluang muncul di daerah tersebut jika dibandingkan dengan kawasan segitiga emas Jakarta yang mencakup koridor Sudirman, Kuningan, dan Thamrin," terangnya.
Kawasan yang juga disebut sebagai The Golden Triangle ini merupakan jantung dari Jakarta. Ini dikarenakan di kawasan tersebut, kata Mart, banyak berdiri apartemen yang berdekatan dengan area perkantoran. "Di sana banyak berdiri apartemen jenis servis dan non-servis, yang sangat ideal untuk eksekutif muda," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Kadin Bakal Kawal Target Ambisius Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Prabowo
-
Emiten Milik Grup Bakrie-Salim dan Prajogo Pangestu, BRMS-BREN Resmi Menghuni Indeks MSCI
-
Pengusaha Sebut 3 Sektor yang Bisa Jadi Andalan Ekonomi RI di Masa Depan
-
Pakar Sebut 2 Kunci Utama untuk Pemerintah Bisa Capai Swasembada Energi
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, BI: Konsumsi Rumah Tangga Makin Bergairah
-
Meski Kinerja Ekspor Moncer, Industri Hasil Tembakau Dapat Tantangan dari Rokok Ilegal
-
Pengusaha Ungkap Ternyata Ada Industri yang Sulit Rekrut Tenaga Kerja RI
-
Harga Emas Turun Lagi: Galeri 24 dan UBS Kompak Melemah di Pegadaian
-
PANI Laporkan Proyek Ambisius Berkapasitas 104 Ribu Orang
-
Komisaris Utama PHE Lapor LHKPN, Harta Kekayaan Tembus Rp3,08 Triliun