Suara.com - Presiden Islamic Development Bank, Ahmad Mohammad Ali mengatakan, saat ini kondisi perekonomian global masih dibayangi oleh ketidakpastian yang diperkirakan masih berpotensi terjadi krisis keuangan global. Hal tersebut dipengaruhi faktor eksternal dan internal secara global.
Menurutnya, kondisi tersebut telah disadari oleh negara-negara Islam di dunia sebagai sebuah ancaman. Sebab negara-negara Islam selama ini sangat bergantung pada ekspor komoditas yang sangat berkaitan dengan kondisi perkonomian global.
Melihat kondisi tersebut, negara-negara islam harus mencari sumber pembiayaan yang tidak biasa untuk menekan dampak ekonomi global.
"Agar tidak terdampak terlalu dalam krisis ekonomi global, maka negara-negara islam harus mencari sumber pembiayaan yang baru jangan yang biasa. Termasuk sumber pembiayaan swasta dan non tradisional untuk mengegenjot pembangunan. Seperti Arab Saudi yang harga minyaknya terus menurun, tapi mereka sudah mempunyai cara agar penurunan harga minyak ini tidak berdampak terlalu dalam kepada negaranya," kata Ali saat ditemui dalam sidang tahunan Islamic Development Bank, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (16/5/2016).
Ia pun mengaku telah memberikan beberapa bantuan kepada negara-negara islam di dunia agar dapat terus berkembang meski kondisi perekonomian global sedang tidak menentu.
"Sampai hari ini IDB group telah kembangkan atau terapkan berbagai moda pembiayaan islam dalam berbagai proyek. Untuk infrastruktur, energi, air, perumahan dan banyak sektor lain. Insya Allah IDB grup bisa penuhi berbagai sektor. Untuk wujudkan berbagai sektor pembangunan," katanya.
Ahmad pun berharap, dengan adanya forum tahunan ini IDB dapat membantu negara-negara untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Sehingga angka kemiskinan dapat berkurang lantaran semakin luasnya lapangan pekerjaan.
"Harapan kami kita akan berkontribusi untuk terus mendorong ekonomi Islam, untuk mencapai kesejahteraan ekonomi untuk membangun perangkat moneter yang dapat mengintegrasikan seluruh elemen keuangan seluruh masyarakat. Dan juga dapat mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%
-
7 Kontroversi Bandara Morowali: Diresmikan Jokowi, Punya 'Kedaulatan' Sendiri?
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
ESDM: Tahun Depan SPBU Swasta Bisa Impor BBM Sendiri Tanpa Bantuan Pertamina
-
Pemerintah Tak Perlu Buru-buru soal Tudingan Impor Beras Ilegal di Sabang
-
Dua Program Flagship Prabowo Bayangi Keseimbangan APBN 2026 dan Stabilitas Fiskal
-
10 Ide Jualan Pinggir Jalan Paling Laris dengan Modal Kecil
-
Kunci "3M" dari Bank Indonesia Agar Gen Z Jadi Miliarder Masa Depan