Suara.com - Memiliki bisnis retail tanpa didasari oleh informasi bisnis terlebih dahulu akan sangat berisiko. Persaingan bisnis yang terjadi dalam dunia retail cukup ketat, dan bila tidak memahami bagaimana cara ikut bersaingnya, maka bisnis akan kalah dan tertinggal jauh dari pesaing.
Dibutuhkan strategi dan perencanaan yang matang agar bisnis retail yang dibangun dapat berjalan serta berkembang. Tidak jarang bisnis retail yang dibangun hanya sekedar berjalan namun tidak ada perkembangannya, karena kurangnya inovasi dalam produk yang dijual.
Butuh kreatifitas yang tinggi dalam menyusun bisnis mulai dari segi pemilihan produk dan pengembangannya, sebab konsumen saat ini semakin cermat dalam memilih produk yang akan dibelinya. Oleh karena itu agar lebih memahami dan tepat mengambil keputusan dalam bisnis retail, berikut 6 pertimbangan sebelum buka bisnis retail:
1.Lokasi Usaha
Faktor ini merupakan yang paling vital dalam membangun bisnis retail. Perlu diingat bahwa persaingan usaha pun berawal dari pilihan lokasi tempat usaha. Semakin dekatnya lokasi usaha dengan orang-orang yang memiliki usaha yang sama, maka akan terjadi persaingan usaha. Bukan untung dan rugi yang didapatkan dari bisnis retail yang dibangun pun berdasarkan faktor tersebut. Lebih baik survey dulu lokasi yang dijadikan tempat usaha, pastikan belum ada saingan yang membuka usaha yang sama. Selain itu pastikan lokasi dekat dengan pusat keramaian, misalnya sekolah, pasar, rumah sakit, dan sebagainya.
2.Memilih Produk Usaha
Langkah berikutnya adalah pemilihan produk usaha yang harus memiliki variasi, serta dapat dijadikan perbandingan dengan tempat lain dengan produk yang sama. Salah menentukan produk akan berdampak pada kerugian bisnis. Oleh karena itu, pastikan terlebih dulu dengan melalui survei, dengan melihat lingkungan sekitar membutuhkan produk seperti apa, sehingga produk yang dijual akan mendapat respon positif. Sebagai contoh bila lokasi dekat dengan sekolah, maka produk yang tepat adalah kuliner seperti cemilan, atau fotocopy, hingga penjualan aksesoris.
3.Menentukan Harga
Harga produk yang ditentukan dalam bisnis yang dijalankan harus memiliki strategi pasar. Selain itu, harga yang ditentukan harus berdasarkan pertimbangan nilai produk dengan yang ditawarkan oleh pesaing. Bentuk strategi yang dapat diterapkan cukup beragam, antara lain strategi potongan harga atau diskon, strategi harga berdasarkan psikologi konsumen, hingga strategi harga kompetitif. Dengan begitu dalam menentukan harga harus ada strateginya agar tidak sekadar mendapatkan untung, namun bagaimana konsumen yang membeli dapat datang dan membeli produk yang kita jual kembali di masa mendatang.
4.Promosi yang Dilakukan
Promosi merupakan salah satu cara untuk meperkenalkan usaha yang kita lakukan, serta produk yang kita jual. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mempromosikan produk yang kita jual, antara lain dengan promosi mulut ke mulut, dengan memasang iklan di internet atau di Koran, promosi dengan mengeluarkan harga launching, atau dengan memberikan harga diskon khusus pada pelanggan tertentu. Dengan begitu pelanggan akan tergerak untuk membeli produk yang telah diperkenalkan, sehingga bisnis yang dijalankan akan mendapat omset yang besar.
5. Menjalin Komunikasi Serta Membuat Inovasi
Cara ini dimaksudkan agar mendapatkan respon dari konsumen tentang bisnis yang dijalankan dan produk yang dijual. Selain itu menjalin komunikasi dengan pelanggan bisa membuat pelanggan merasa senang dan selalu membeli produk yang kita jual. Adanya komunikasi menunjukkan keramahan kepada pelanggan, sehingga pelanggan pun merasa dihargai. Bila dari sisi inovasi, pelaku bisnis harus berfikir keras serta kreatif agar produknya dapat bersaing dengan lainnya dengan cara melihat situasi pasar. Oleh karena itu pelaku bisnis harus banyak berbenah diri bila berkaitan dengan inovasi.
6.Menentukan Segmentasi Pasar
Dalam langkah ini pelaku bisnis diajak mengidentifikasi pasar serta pembeli produk, sekaligus menganalisis perbedaan antara pembeli yang satu dengan pembeli lainnya. Faktor dalam mensegmentasikan pasar juga dapat diambil dari letak geografis, gaya hidup dan budaya pelanggan hingga tingkat ekonominya. Dengan begitu hasil dari segmentasi tadi adalah kebutuhan yang dibutuhkan oleh pelanggan dapat dipenuhi oleh pelaku bisnis retail.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
INET Umumkan Rights Issue Jumbo Rp1,78 Triliun, Untuk Apa Saja Dananya?
-
Tukad Badung Bebas Sampah: BRI Gandeng Milenial Wujudkan Sungai Bersih Demi Masa Depan
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance untuk Masyarakat Kuningan, Siap Layani Kebutuhan Darurat!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?