Suara.com - Dua perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi asal Jepang menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia senilai Rp 4triliun. Investor Jepang yang berminat tersebut terdiri dari dua perusahaan di bidang konstruksi dengan nilai investasi mencapai Rp3,5 triliun serta di bidang usaha depo bangunan dengan rencana investasi senilai Rp500 miliar.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyampaikan bahwa dua perusahaan tersebut terbilang serius untuk berinvestasi, karena telah siap untuk joint venture dengan mitra lokal yang dipilihnya. “Perusahaan rencananya akan mengikuti dua proyek infrastruktur yang ada di Indonesia senilai Rp2,5 triliun. Selain itu, perusahaan juga merencanakan untuk membangun apartemen di wilayah Jabodetabek dengan nilai investasi mencapai Rp 1 triliun,” jelas Franky dalam keterangan kepada pers, hari ini (17/5/2016).
Franky menyampaikan bahwa selain minat perusahaan konstruksi terkait, perusahaan yang bergerak di bidang home improvement menyatakan ingin membangun sebuah depo bangunan yang menyediakan peralatan bangunan untuk distributor kontruksi. Untuk usahanya tersebut, perusahaan membutuhkan lahan seluas 2.000 meter persegi dengan rencana nilai investasi mencapai Rp 500 miliar.
“Untuk perusahaan home improvement, mereka berencana untuk membangun depo bangunan dengan luas lahan 2.000 meter persegi sesuai dengan ketentuan DNI. Mereka serius untuk investasi di Indonesia, terutama setelah mengetahui adanya sistem PTSP online,” jelas Franky.
Lebih lanjut Franky menambahkan bahwa para investor melihat Indonesia sebagai pasar yang potensial. Terlebih dengan adanya Masyarat Ekonomi ASEAN, memberikan peluang bisnis yang begitu besar bagi para investor untuk merealisasikan minat investasinya. ”Saat ini sudah ada beberapa proyek perusahaan tersebut yang sedang berjalan, seperti LNG di Donggi Sulawesi. Melihat peluang bisnis yang begitu besar, ke depan, untuk jangka panjang perusahaan kontraktor memiliki rencana untuk membangun Javanese Building di Indonesia,” lanjut Franky.
Sementara Pejabat Promosi Investasi kantor perwakilan BKPM (IIPC) Tokyo Saribua Siahaan menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi dan mengawal proyek-proyek prioritas pemerintah, sehingga investor Jepang dapat merealisasikan minat investasinya dengan cepat dan sesuai dengan target perusahaan. “Minat investor di Jepang untuk berinvestasi di Indonesia cukup besar. Oleh karena itu, kami siap untuk memfasilitasi kebutuhan para investor dan mengawal proses realisasi investasi mereka, terutama untuk proyek-proyek prioritas pemerintah,” jelas Saribua.
Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi Jepang di Indonesia pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 6 persen dibandingkan periode 2014. Realisasi investasi Jepang pada tahun 2015 tercatat sebesar 2,87 Miliar Dolar Amerika Serikat (AS), dengan total proyek 2.030 proyek serta menyerap 115.400 tenaga kerja. Kontribusi utama investasi Jepang masih didominasi oleh sektor manufaktur, khususnya sektor otomotif, elektronika dan permesinan, serta sektor kimia dan farmasi.
Pada triwulan pertama tahun 2016 ini, investasi Jepang di Indonesia tercatat mencapai 1,58 miliar Dolar AS terdiri dari 427 proyek dan menyerap 28.377 tenaga kerja. Posisi Jepang berada di peringkat kedua dari daftar negara sumber investasi di Indonesia. Jepang berada di bawah Singapura dan di atas Hong Kong, Cina dan Belanda.
Berita Terkait
-
Transisi Hijau dalam Konstruksi Jadi Kunci Reindustrialisasi Regeneratif
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
HUT ke-45, Brantas Abipraya Tampilkan Beragam Inovasi: Dari Tradisi ke Transformasi
-
Toyota-Pertamina Siap Bangun Pabrik Bioetanol di Lampung, Mulai Jalan 2026
-
Peristiwa Ponpes Ambruk Buat Kementerian PU Latih Para Santri Teknik Konstruksi
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok