Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad menilai lebih baik pemerintah menyerap bawang merah milik petani lokal yang saat ini sedang masuk masa panen dalam upaya menstabilkan harga saat bulan suci Ramadan.
"Lebih baik Pemerintah tidak melakukan impor bawang merah karena akan menyebabkan petani lokal merugi," kata Faoruk di Jakarta, Senin (30/5/2016).
Dia mengatakan, pemerintah sebaiknya mempertimbangkan secara seksama dan matang terkait rencan mengimpor bawang merah karena berpotensi merusak tata niaga dan produksi bawang merah nasional.
Farouk menjelaskan, berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang merupakan salah satu pusat produksi bawang merah Nasional, luas panen bawang merah bulan Mei dan Juni diperkirakan mencapai 963 Ha.
"Adapun bulan Juli meningkat seluas 2.230 ha dengan harga yang berlaku Rp18.000 s/d Rp23.000 per kilogram," ujarnya.
Farouk menghimbau Pemerintah agar lebih baik menyerap produksi bawang merah nasional, dibandingkan melakukan impor.
Menurut dia, selain akan menggairahkan produksi petani, juga akan menstabilkan harga bawang dipasaran, selama ini, kenaikan harga bawang lebih banyak dinikmati oleh pedagang/distributor dibandingkan petani.
"Rentang distribusi yang panjang dan minimnya pasokan, seringkali dijadikan alasan sebagian pihak untuk mendorong pemerintah mengambil kebijakan impor," katanya.
Dia menegaskan, berdasakan data dari Kementan dan dinas terkait di Daerah, pada umumnya produksi bawang merah nasional dapat mencukupi kebutuhan konsumen sepanjang bulan suci Ramadhan.
Senator asal NTB itu meminta pemerintah segera menyerap bawang merah lokal dari sentra-sentra produksi nasional. Dia mengatakan, perlu upaya serius menekan biaya distribusi komoditas strategis nasional seperti bawang merah dengan perbaikan sistem logistik, perbaikan infrastruktur dan tata niaga yang lebih berimbang.
"Manajemen stok bawang merah harus terintegrasi secara baik dari mulai proses produksi hingga pasca panen antar kementerian / lembaga agar monitoring dan stabilitas bawang merah nasional dapat terjaga," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Jelang Libur Nataru, Mayoritas Harga Pangan Nasional Kompak Melandai, Cabai dan Bawang Merah Turun
-
Salurkan Beasiswa PIP di Curup, Ketua DPD RI: Presiden Sungguh-Sungguh Tingkatkan Kualitas SDM
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Ketua DPD RI Salurkan Bantuan Sembako, Air Bersih, dan Genset ke Langsa Aceh
-
Komite I DPD RI dan Kemendagri Bahas Isu Strategis Daerah Sampai Percepatan Pembangunan Papua
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
Terkini
-
Bisnis Mixue Hadir di Amerika Serikat, Netizen: McDonald's Ketar-ketir?
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Ini Strategi Ketergantungan Impor Komponen Kapal Sebesar 80 Persen
-
Iri dengan China? Trump 'Kebelet' Minta Harta Karun Mineral RI
-
Jhonlin Group Kirim 16 Alat Berat ke Aceh Guna Percepatan Penanganan Banjir
-
Gandeng Travelio, Perumnas Sulap Apartemen Jadi Aset Investasi Smart Management
-
Viral Roti O Tolak Pembayaran Uang Tunai Bisa Langgar Aturan, Ini Sanksinya
-
Daftar Jalan Tol Kena Diskon Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2026
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional