Jameel Ahmad, Chief Market Analyst Forextime menyatakan bahwa Rupiah mengalami pemulihan hebat terhadap Dolar AS pada penutupan sesi pertama di pekan perdagangan baru ini. Menurutnya, USD IDR merosot lebih dari 1.50 persen menjadi sekitar 13,370 karena Dolar terpukul secara umum di pasar valas setelah adanya laporan ketenagakerjaan non pertanian (NFP) AS yang dirilis pekan lalu sangat mengecewakan.
Berdasarkan laporan ini, ekonomi AS hanya menerima tambahan 38.000 lapangan tenaga kerja baru sepanjang bulan Mei. Ekspektasi suku bunga AS tentu saja menjadi semakin mundur, dan ini positif untuk mata uang serta ekonomi pasar berkembang karena mengurangi vulnerabilitas terhadap arus keluar modal tiba-tiba. "Apabil, Sela ekspektasi suku bunga AS terus diundurkan, dampaknya akan positif untuk Rupiah di jangka waktu menengah dan akan menjadi titik balik signifikan mengingat segala tekanan yang dihadapi seluruh mata uang pasar berkembang selama bulan lalu," kata Jameel dalam keterangan resmi, Rabu (8/6/2016).
Dolar memulai perdagangan pekan ini dengan mencoba merebut kembali momentum setelah mengalami penurunan ekstrem karena laporan NFP AS yang sangat buruk pada penutupan pekan lalu. Banyak pihak yang mungkin mempertanyakan apakah ini akan menjadi faktor penentu yang mengubah situasi bagi Dolar karena tidak ada alasan yang jelas mengapa lapangan pekerjaan di Amerika Serikat hanya meningkat 38.000 pada bulan lalu, yang tentu saja mengganggu ekspektasi suku bunga AS. "Walaupun ini hanya satu laporan NFP, penciptaan lapangan pekerjaan di bulan Mei yang merosot ke level terendah dalam hampir enam tahun terakhir dan sinyal masalah ekonomi yang tidak terduga ini hampir pasti membatalkan peluang peningkatan suku bunga AS di bulan Juni," jelas Jameel.
Karena terganggunya ekspektasi suku bunga Federal Reserve, sebagian besar mata uang global mengalami pemulihan signifikan terhadap Dolar AS. Mata uang pasar berkembang kemungkinan besar akan menyambut gembira berita tentang pupusnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS. Ekonomi pasar berkembang khawatir akan peningkatan suku bunga AS karena mengancam terjadinya arus keluar modal. Para investor sangat ingin mengetahui bagaimana Federal Reserve mengevaluasi hasil NFP yang mengecewakan ini. Jadi, Janet Yellen sepertinya akan membahas prospek ekonomi dan kebijakan moneter hari ini di Philadelphia.
Selain sebagian besar mata uang global, Emas juga meningkat tajam karena melemahnya Dolar AS dan memantul sekitar 40 Dolar AS sehingga mendekati 1250 Dolar AS. Penghindaran risiko masih terasa di pasar, Dolar masih dapat terus melemah apabila ada kejelasan bahwa kenaikan suku bunga AS kembali ditunda, selain itu ada ketidakpastian menjelang referendum Uni Eropa. Mengingat tiga faktor tersebut, Juni mungkin akan menjadi bulan yang baik untuk harga Emas. Ini adalah titik balik yang tak terduga apabila kita mengingat bahwa Emas dapat saja merosot ke level support sekitar $1200 apabila pasar meyakini bahwa Fed benar-benar akan meningkatkan suku bunga di musim panas ini.
Karena investor menarik posisi Dolar AS mereka setelah hasil NFP yang buruk, EURUSD melonjak agresif dan bergerak dari level terendah empat bulan sekitar 1.11 menuju 1.1380. Pasar secara umum tidak memahami sama sekali tentang prospek suku bunga AS di tahun 2016. Setelah hasil NFP yang sangat buruk pada Jumat siang kemarin, Euro mengalami sensitivitas tingkat tinggi. Jika prospek suku bunga AS terus ditunda, EURUSD kemungkinan akan semakin menguat di jangka waktu menengah. Ini sepenuhnya di luar dugaan mengingat beberapa hari lalu pasar semakin meyakini bahwa Fed akan meningkatkan suku bunga AS dua kali di tahun 2016.
"GBP mungkin satu-satunya mata uang yang semakin melemah terhadap USD karena muncul indikasi tambahan bahwa pihak "Keluar" semakin kuat menjelang referendum Uni Eropa yang akan diselenggarakan sekitar dua minggu lagi. Saat pekan perdagangan dibuka, GBP anjlok karena berita di akhir pekan yang menyiratkan bahwa tidak ada jaminan "Bertahan di Uni Eropa" akan menjadi hasil yang pasti dari referendum mendatang," tutup Jameel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
Terkini
-
Satgas PKH Rampas Tambang Ilegal Terafiliasi Kiki Barki, Aktivis Malut Tunggu Giliran PT Position
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Pengeluaran Riil Orang RI Hanya Rp12,8 Juta Per Tahun
-
Melalui Trade Expo Indonesia 2025, Telkom Dukung UMKM Binaan Tembus Pasar Global
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
Rencana Merger BUMN Karya Terus Digas, Tinggal Tunggu Kajian
-
NeutraDC Nxera Batam Jadi Pusat Hyperscale Data Center Berbasis AI dari TelkomGroup
-
Satgas PKH Ambil Alih Sejumlah Tambang Ilegal, Termasuk Milik Taipan Kiki Barki
-
Gara-gara PIK2, Emiten Milik Aguan CBDK Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun di Kuartal III-2025
-
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Batubara Acuan untuk Periode Pertama November!