PT Investa Saran Mandiri memperkirakan pendapatan dan laba bersih PT Indofood Sukses Makmur Tbk untuk 3 tahun ke depan akan terus meningkat. Peningkatannya diprediksi sekitar 9 persen, dengan pendapatan pada tahun 2016 dan 2017 berturut-turut adalah Rp 70 triliun dan Rp 75 triliun.
"Laba per saham (earning per share/EPS) dari emiten berkode INDF tersebut diperkirakan akan meningkat sebanyak 50 persen menjadi Rp 459 rupiah pada tahun 2016. Karena kami memprediksi keuntungan INDF akan naik pesat terbantu oleh kenaikan pesat net profit dari sektor agribisnis Indofood," kata Managing Partner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe dalam keterangan resmi, Kamis (9/6/2016).
INDF membukukan penjualan neto konsolidasi tumbuh 0,7 persen menjadi Rp64,06 triliun dari Rp63,59 triliun pada tahun sebelumnya. Kelompok Usaha Strategis Produk Konsumen Bermerek memberikan kontribusi sekitar 49 persen, kelompok bisnis Bogasari memberikan kontribusi sekitar 24 persen, kelompok bisnis Agribisnis memberikan kontribusi sekitar 19 persen, dan kelompok bisnis distribusi memberikan kontribusi sekitar 8 persen terhadap penjualan neto konsolidasi.
Disisi lain, laba bersih/net income INDF turun menjadi Rp 2,5 triliun dari Rp 3,8 triliun, terutama disebabkan oleh rugi kurs yang belum terealisasi sebagai akibat melemahnya nilai tukar rupiah. Dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit dari kinerja operasional maka laba bersihnya INDF turun 9 persen. "Hal ini terjadi karena INDF masih mengimpor seluruh kebutuhan gandumnya untuk unit bisnis ICBP dan unit bisnis Bogasarinya," ujar Kiswoyo.
INDF sebagai perusahaan konsumer terintegrasi telah melengkapi seluruh bisnisnya dari hulu sampai hilir, bahkan juga mengembangkan produk baru seperti masuk ke bisnis air minum dalam kemasan dengan merek Club. Terlihat juga dari group Salim sebagai pemilik Indofood Group telah masuk ke bisnis Roti dengan merek Sari Roti sebagai salah satu pemakai produk gandum selain dari produk mie instant / ICBP. Terlihat dari sini bahwa Group Salim selaku pemilik dan pendiri Indofood Group selalu berusaha berkembang dengan melengkapi seluruh bisnis konsumer yang dimilikinya. Hal itu juga terlihat dimana untuk pasokan gandum dari ICBP dan Roti (perusahaan produsen dan pemilik merek Sari Roti) hanya memakai gandum dari Bogasari, yang masih menjadi bagian dari Group Salim / Indofood Group.
Bahkan dalam RUPS di bulan ini, management INDF berencana untuk ekspansi dengan membangun pabrik baru di luar negeri, sehingga INDF tidak hanya kelak menguasai pasar dalam negeri tetapi juga
terlihat ingin menguasai pangsa pasar mie instant di dunia.
"Pada proyeksi riset kami kali ini proyeksi EPS growth INDF hanya 15 persen. Pertumbuhan rata rata EPS selama 5 tahun terakhir sekitar 5 persen. Kami memprediksi PE tertinggi INDF tahun ini ada di level 16. Dengan harga wajar saham INDF sebesar Rp 8600 rupiah dan harga saat ini adalah 7.200 rupiah. Maka terdapat selisih keuntungan sebesar 16,96 persen. Saat ini kami sudah menyarankan untuk membeli saham INDF pada harga di bawah level Rp 7.000 karena harganya akan memberikan keuntungan sekitar 18% dari harga wajar," tutup Kiswoyo.
Tag
Berita Terkait
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025
-
Emiten Milik Grup Bakrie-Salim dan Prajogo Pangestu, BRMS-BREN Resmi Menghuni Indeks MSCI
-
Gara-gara PIK2, Emiten Milik Aguan CBDK Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun di Kuartal III-2025
-
Emiten Tambang ARCI Berbalik Untung di Kuartal III-2025, Raup Laba Bersih USD 71 Juta
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Neo Pinjam: Bunga, Biaya Admin, Syarat, Tenor, Kelebihan dan Kekurangan
-
Sertifikat Tanah Ganda Paling Banyak Keluaran 1961 Hingga 1997, Apa Solusinya?
-
Optimalkan Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi serta Penjualan
-
Kasus Sertifikat Tanah Ganda Merajalela, Menteri Nusron Ungkap Penyebabnya
-
3 Altcoin Diprediksi Bakal Meroket Pasca Penguatan Harga Bitcoin US$ 105.000
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal