Suara.com - Investor miliarder George Soros pada Sabtu menyerukan rekonstruksi menyeluruh Uni Eropa dalam upaya menyelamatkannya, meskipun ia memperingatkan bahwa pilihan Inggris untuk meninggalkan blok membuat "disintegrasi Uni Eropa praktis tak dapat diubah".
Soros, yang memperingatkan krisis keuangan jika Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa sebelum referendum Kamis, juga mengatakan dampak dari keputusan tersebut kemungkinan akan merusak Inggris.
"Inggris akhirnya mungkin atau mungkin tidak relatif lebih baik dibandingkan negara-negara lain dengan meninggalkan Uni Eropa, tetapi ekonomi dan warganya bersiap untuk menderita secara signifikan dalam jangka pendek sampai menengah," tulisnya dalam sebuah komentar di situs web Project Syndicate.
Soros membuat keuntungan besar pada 1992 dengan bertaruh terhadap pound sterling saat jatuh di bawah tingkat yang telah ditetapkan dan harus ditarik dari European Exchange Rate Mechanism.
Dia memperingatkan krisis serupa awal pekan ini, sebelum pemungutan suara, memprediksi kemenangan Brexit akan mengirim pound turun setidaknya sebesar 15 persen, dan mungkin lebih dari 20 persen, meluncur di bawah 1,15 dolar AS, dalam sebuah artikel di surat kabar Inggris The Guardian.
Dalam peristiwa tersebut, sterling jatuh sekitar 10 persen pada Jumat (24/6), mencapai tingkat terendah 31 tahun, tetapi tidak pernah bergerak di bawah $ 1,32. Belum diketahui apakah Soros bertaruh terhadap pound. Seorang juru bicara Soros menolak untuk mengomentari apakah investor itu membuat uang dalam taruhan yang ditempatkan pada Brexit.
"Sekarang skenario bencana itu banyak dikhawatirkan telah menjadi kenyataan, membuat disintegrasi Uni Eropa praktis tak dapat diubah," tulis Soros." Pasar keuangan di seluruh dunia kemungkinan akan tetap dalam kekacauan karena proses panjang yang rumit dalam negosiasai pemisahan politik dan ekonomi dari Uni Eropa." Dia mengatakan konsekuensi bagi perekonomian riil akan sebanding dengan krisis keuangan 2007-2008.
Soros mengatakan Uni Eropa telah terpecah dan berhenti untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi warganya. Namun demikian, ia menyerukan dukungan untuk merekonstruksi.
"Setelah Brexit, kita semua percaya pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip bahwa Uni Eropa dirancang untuk menjunjung kerja sama guna menyelamatkan (Uni Eropa) dengan rekonstruksi secara menyeluruh," tulisnya. "Saya yakin bahwa sebagai konsekuensi dari Brexit terungkap dalam minggu-minggu dan bulan-bulan ke depan, semakin banyak orang akan bergabung dengan kami." (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember