Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan Pusat Informasi Go Public dalam rangka memudahkan masyarakat meraih informasi mengenai manfaat hingga persyaratan yang harus dipenuhi untuk mencatatkan sahamnya melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO).
"Dengan begitu diharapkan pemilik dan manajemen perusahaan-perusahaan yang memerlukan pendanaan dapat memahami bahwa proses yang dijalankan untuk 'go public' tidaklah serumit dan semahal yang dibayangkan," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio dalam sambutannya di Jakarta, Senin (27/6/2016).
Ia juga mengharapkan bahwa melalui Pusat Informasi Go Public minat dan keinginan dari pemilik dan manajemen perusahaan untuk mengembangkan usaha dan mendapat pendanaan dari pasar modal melalui "go public" serta mencatatkan saham perusahaan di BEI dapat terus tumbuh sehingga dapat menambah jumlah emiten agar menjadi bursa terbaik di Asia Tenggara pada 2020 mendatang.
Saat ini, ia mengemukakan bahwa jumlah perusahaan yang sahamnya telah tercatat di BEI baru mencapai 527 emiten. Meskipun sejak 2010 pertumbuhan jumlah perusahaan tercatat di BEI telah mencapai 25 persen atau merupakan yang tertinggi dibandingkan bursa-bursa lain di kawasan regional, namun berdasarkan data World Federation of Exchange (WFE), jumlah perusahaan tercatat di BEI secara keseluruhan masih di bawah Bursa Thailand (644 emiten), Bursa Singapura (766), dan Bursa Malaysia (904).
"Masih rendahnya minat perusahaan Indonesia untuk 'go public' dikarenakan banyak yang beranggapan bahwa 'go public' hanya untuk perusahaan yang membutuhkan pendanaan saja, atau pencatatan saham di pasar modal dilakukan ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan perekonomian Indonesia sedang dalam tren positif," katanya.
Padahal, kata Tito Sulistio, ada beberapa manfaat "go public" lainnya seperti meningkatkan kemampuan keberlangsungan usaha perusahaan, meningkatkan citra perusahaan, dan menambah nilai perusahaan.
"Artinya, demi meningkatkan kualitas perusahaan, seharusnya go public dapat dilakukan di waktu kapanpun," katanya.
Di tempat sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan bahwa dengan kemudahan informasi pencatatan saham kepada masyarakat diharapkan dapat lebih meningkatkan jumlah emiten di pasar modal domestik.
"Banyak perusahaan yang ingin 'go public' tapi tidak tahu harus kemana. Dengan Pusat Informasi Go Public ini, informasi 'go public' atau IPO lebih mudah didapat masyarakat," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi
-
Duet Emiten Aguan-Salim Putar Otak Genjot Penjualan Rukan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa