Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa (28/6/2016) ditutup naik sebesar 46 poin atau 0,95 persen ke level 4.882 setelah bergerak di antara 4.835-4.890. Sebanyak 158 saham naik, 137 saham turun, 91 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 9.011 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp 512 miliar.
Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe, Rabu (29/6/2016).
Pasar saham Amerika Serikat menguat untuk pertama kalinya sejak hasil referendum Inggris Raya di tengah optimisme bahwa para pembuat kebijakan berkomit-men untuk membatasi dampak dari Brexit. Indeks Standard & Poor’s 500 ditutup menguat 1,78 persen atau 35,55 poin ke 2.036,09. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 269,48 poin atau 1,57 persen ke 17.409,72 dan Nasdaq naik 2.13 persen. Pada perdagangan Selasa (28/6/2016), sektor energi, keuangan dan teknologi menjadi pendorong utama indeks S&P 500 dengan menguat lebih dari 2%. Adapun sektor perawatan kesehatan dan barang tersier menguat lebih dari 2 persen.
"Total volume perdagangan mencapai 8,4 miliar saham, 16 persen di atas rata-rata tiga bulan terakhir," kata Kiswoyo.
Pasar saham Eropa ditutup menguat setelah pelemahan dua hari beruntun yang terburuk sejak 2008, karena investor berspekulasi bahwa para pembuat kebijakan dapat mengambil tindakan untuk menopang pasar pasca-Brexit. Lloyds Banking Group Plc menjadi penopang utama penguatan sektor finansial di bursa Eropa. Har-greaves Lansdown Plc dan Aberdeen Asset Management Plc memimpin penguatan di sektor jasa keuangan dengan kinerja terbaik pada Stoxx 600. Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 2,6 persen ke level 316,7 pada penutupan perdagangan, dengan volume perdagangan mencapai 60 persen lebih besar dari rata-rata perdagangan 30 hari terakhir.
"FTSE 100 naik di 2.64 persen dan DAX naik di 1.93 persen," ujar Kiswoyo.
Sementara di Indonesia, Rancangan undang-undang (RUU) pengampunan pajak akhirnya selesai sesuai target. Sidang paripurna DPR juga bisa sekaligus mengesahkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan menjadi APBN-P 2016. Awalnya, pemerintah khawatir UU Pengampunan Pajak atau tax amnesty tak selesai tepat waktu. Hal ini bisa berpengaruh pada anggaran negara karena pemerintah memasukkan target penerimaan negara Rp165 triliun dari hasil tax amnesty pada asumsi APBN-P 2016.
"Pembahasan UU Tax Amnesty memang bisa dibilang tergolong lancar. DPR dan pemerintah hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan sejak pembahasan. Dalam pembahasan terakhir di dalam Raker Komisi XI maupun dalam paripurna, dari sepuluh fraksi di DPR, hanya satu fraksi saja yaitu Partai Keadilan Sejahtera (yang tak setuju,red)," tutup Kiswoyo.
Berita Terkait
-
Dampak Brexit Mereda, Dolar Mengalami Koreksi
-
Ini Ucapan Pertama Ratu Elizabeth Usai Inggris Keluar Uni Eropa
-
Inggris Keluar Uni Eropa, Sadiq Khan Minta London Diberi Otonomi
-
Inggris Keluar Uni Eropa, Muslim dan Minoritas Jadi Objek Rasisme
-
Forextime: Brexit Jadi Mimpi Buruk Bagi Bank Sentral Jepang
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur