Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengajak para pengusaha untuk berinvestasi di kawasan Poso, Sulawesi Tengah. Ajakan ini disampaikan setelah aparat berhasil mengakhiri aksi gembong teroris Santoso yang berkeliaran di daerah tersebut.
"Kadin sangat berterima kasih dan mengapresiasi kinerja Kapolri Tito, yang langsung menepati janjinya untuk mengakhiri aksi Santoso di Poso hanya dalam sepekan," kata Wakil Ketua Umum Kadin Kawasan Timur Indonesia Andi Karumpa dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/7/2016).
Andi Karumpa juga mengucapkan terima kasihnya kepada Panglima TNI yang mengirim pasukannya ke Poso dan berhasil menghentikan Santoso.
Menurut dia, gebrakan Kapolri Tito di Poso memberikan harapan bahwa keamanan di daerah yang kaya akan sumber daya alam ini akan terjaga dengan baik, sehingga aktifitas ekonomi dan bisnis dapat terjaga dengan baik.
Ia mengingatkan bahwa Kabupaten Poso merupakan daerah yang sangat strategis di Sulawesi karena daerah tersebut merupakan urat nadi transporasi darat dan laut se-Sulawesi.
Konsekuensinya, bila daerah tersebut terganggu keamanannya, daerah se-Sulawesi juga ikut terganggu. "Posisinya persis di pertengahan Sulawesi," kata Wakil Ketum Kadin.
Selain itu, ujar dia, daerah ini juga merupakan pintu masuk ke sejumlah kawasan industri dan ekonomi khusus, baik ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, Kawasan Industri Morowali, kawasan produsen minyak dan gas di Donggi Senoro, serta Kawasan Pariwisata Togean dan Danau Poso.
Pascapenangkapan Santoso, Kadin mengajak pengusaha untuk berinvestasi ke Poso. Andi mengatakan, Kabupaten Poso merupakan salah satu daerah yang sangat luas, memiliki sumber daya alam yang baik sehingga layak dilirik untuk berinvestasi.
Dia memaparkan, sejumlah potensi komoditas di Kabupaten Poso seperti kakau, cengkeh, dan pertambangan emas. Tak hanya itu, Poso juga memiliki potensi pariwisata yang besar yakni Danau Poso.
"Di wilayah Napu-Bada Kabupaten Poso juga terdapat padang rumput yang luas, suhunya sejuk dan dingin, cocok untuk peternakan sapi dan agri industri. Jadi, kami ajak pengusaha berinvestasi di Poso," katanya.
Andi juga mengutarakan harapannya agar semua pihak menghilangkan stigma Poso sebagai daerah konflik. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Bank Indonesia: Ekspor Kopi Indonesia Laris di Afrika hingga Amerika
-
Harga Emas Hari Ini Kompak Naik Lagi, Siap Borong di Pegadaian?
-
Risiko Galbay Pinjol Bikin Susah Pengajuan Modal, Ini Solusi Perbaiki SLIK OJK
-
WSBP Catat Kontrak Baru Rp1,3 Triliun hingga November 2025, Perkuat Transformasi Bisnis dan Keuangan
-
Fenomena Flying Stock COIN: Adik Prabowo Masuk, Saham Sudah Terbang 3.990 Persen Pasca IPO
-
Dari Industri Kripto untuk Negeri: Kolaborasi Kemanusiaan Bantu Korban Banjir Sumatera
-
Lama Tak Ada Kabar, Sri Mulyani Ternyata Punya Pekerjaan Baru di Luar Negeri
-
Waspada BBM Langka, ESDM Singgung Tambahan Kuota Shell, Vivo, BP-AKR 2026
-
Daftar Pemegang Saham Superbank (SUPA), Ada Raksasa Singapura dan Grup Konglo
-
COIN Siap Perkuat Transparansi dan Tata Kelola Industri Kripto Usai Arsari jadi Investor Strategis