Indonesia telah memulai reformasi (perubahan) perikanan sejak dua tahun lalu, terutama dalam menjaga kedaulatannya di laut. Selain menangani penangkapan ikan ilegal (_illegal fishing_) dengan serius, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga fokus meningkatkan investasi selama masa transisi menuju perikanan berkelanjutan, baik sektor perikanan tangkap maupun budidaya.
Hal ini sebagai upaya agar Indonesia selalu berada di garis depan dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan di tingkat global. Dalam hal ini, KKP melalui semangat reformasi perikanan juga mendorong stimulasi global dan menggalang kerja sama dengan negara-negara berkembang untuk lebih meningkatkan kepatuhannya dalam melaksanakan program ketelusuran (traceability) ikan dan produk perikanan. Sistem ketertulusuran diterapkan agar produk perikanan berkualitas, dapat dilacak dari titik saat penangkapan hingga ke tangan konsumen, sehingga dapat mencegah masuknya produk ilegal ke dalam rantai pasokan di tingkat global.
"Hal ini sangat penting untuk mengurangi praktek illegal fishing dan penipuan produk perikanan," kata Direktur Pengembangan Investasi, Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Anang Noegroho dalam keterangan resmi, Sabtu (23/7/2016).
Anang mengatakan KKP telah menargetkan investasi dari swasta sebesar Rp 15 triliun untuk 2016. Selama ini, sektor pemasaran dan pengolahan dinilai paling diminati oleh para investor. Reformasi kebijakan dalam rangka pengelolaan perikanan dinilai amat sangat signifikan dalam mendukung perekonomian yang sekarang sedang melambat. “Kita punya rencana investasi khusus investasi swasta. Kita harapkan realisasi Rp 15 triliun. Catatan kemarin sudah mencapai Rp 10,3 triliun. Investasi yang dicatat Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), ditambah minat investasi di luar perizinan.”, terang Anang.
Selain investasi, hal penting lainnya yang disoroti adalah kualitas produk perikanan tangkap maupun budidaya serta sistem ketelusuran perikanan di Indonesia dari penegakan hukum dan pemberdayaan sumber daya manusia kelautan dan perikanan.
Pekan Indonesia, Indonesia menjadi tuan rumah Ministerial Meeting on Treacibility of Fish and Fisheries Product. Even ini merupakan rangkaian dari Regional Fisheries Summit pada 27-28 Juli mendatang di Shangri-La Hotel Jakarta. Hadir dalam acara JBM tersebut Staf Ahli Menteri Kemasyarakatan dan Hubungan Masyarakat Suseno Sukoyono, Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan - Ditjen Perikanan Tangkap Tony Ruchimat, Direktur Perbenihan - Ditjen Perikanan Budidaya Sarifin dan Peneliti Senior Balitbang KP Prof. Sonny Koeshendrajaya.
Even Ministerial Meeting on Traceability of Fish and Fisheries Product juga direncanakan akan dihadiri beberapa menteri terkait perikanan dan perwakilan dari 14 negara anggota organisasi internasional (SEAFDEC, ASEAN). Sebelumnya pada Maret lalu, para akademisi Universitas California Santa Barbara (UCSB) telah bekerja sama dengan para peneliti, key persons dari KKP dan NGO’s sektor kelautan dan perikanan mengembangkan kerangka permodelan untuk mengevaluasi kebijakan perikanan dan potensi pemulihan sektor perikanan melalui reformasi kelembagaan dan kebijakan perikanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun
-
Bank Mandiri Wujudkan Komitmen Sosial Bagi 60.000 Warga Indonesia: 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri
-
Sejarah Baru Hilirisasi Industri Petrokimia
-
Rupiah Menguat, Didukung Ekonomi Tumbuh 5,04% dan Sentimen Positif Pasar Global
-
OJK Beri Syarat jika Himbara Mau Naikkan Bunga Deposito Valas
-
BPKN Ungkap Hasil Investigasi Sumber Air Aqua, Begini Hasilnya
-
Rebalancing Indeks MSCI Bawa IHSG Terbang ke Level 8.300 Pagi Ini
-
Vietjet Laporkan Borong 100 Airbus A321neo dan Mesin Rolls-Royce US$3,8 Miliar
-
Harga Emas Antam Tiba-tiba Naik Jadi Rp 2.287.000 per Gram, Meski Emas Dunia Turun
-
Kadin Bakal Kawal Target Ambisius Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Prabowo