PT Logindo Samudramakmur Tbk. (“Perseroan”), perusahaan yang bergerak dibidang jasa pendukung kegiatan lepas pantai bagi industri minyak dan gas bumi, kemarin Jumat (29/7/2016) mengumumkan hasil kinerja keuangan Perseroan tidak diaudit untuk enam bulan pertama tahun 2016.
Presiden Direktur Perseroan, Eddy Kurniawan Logam, menyatakan bahwa kinerja Perseroan pada semester pertama masih menantang tetapi mengecewakan dari berbagai hal. Meski harga minyak dunia mulai meningkat sejak Pebuari 2016, hari ini ternyata masih menunjukkan tanda-tanda ketidak-stabilan. Karena itu, investasi eksplorasi dan produksi migas masih belum dapat bangkit kembali. Untuk usaha Perseroan, kami masih menghadapi tarif sewa kapal yang paling rendah dari persaingan yang berlebihan untuk beberapa proyek tender terakhir. "Disamping itu, kami juga diminta untuk melakukan re-negosiasi ulang tarif sewa kapal dari beberapa pelanggan," kata Eddy dalam keterangan resmi, Jumat (29/7/2016).
Chief Financial Officer, Sundap Carulli, menjelaskan bahwa penurunan tingkat utilisasi kapal dan tarif sewa yang semakin tertekan selama enam bulan pertama ini mengakibatkan penurunan pendapatan Perseroan sebesar 31 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. "Perseron telah berhasil menurunkan biaya operasi kapal dan biaya tetap, terutama gaji ABK (turun 27 persen), perbaikan dan perawatan kapal (turun 37 persen) dan gaji pegawai (turun 28 persen). Biaya pendanaan untuk periode laporan juga turun 9 persen di banding tahun lalu," ujar Sundap dalam kesempatan yang sama.
Manajemen telah melakukan penilaian internal terhadap perkembangan usaha dan aset Perseroan. Mencerminkan manajemen kebijaksanaan yang berhati-hati, Perseroan telah mencadangkan penurunan nilai kapal sebesar USS 10,9 juta. Kerugian tahun berjalan ini belum pernah terjadi tetapi mencerminkan ketidak-pastian di industri dan pasar saat ini.”
Eddy Kurniawan Logam menambahkan: “Kedepannya, kami akan lebih agresif bersaing dalam tarif sewa untuk meningkatkan utilisasi kapal. Kami telah membidik proyek-proyek baru yang cukup prospektif dimana kami menargetkan dapat memenangkan beberapa tender proyek tersebut. Pengendalian arus kas yang berhati-hati sangat penting dalam beberapa bulan mendatang. Kami akan terus menekankan efisiensi kegiatan, pengendalian biaya dan pengeluaran secara maksmimal. DIsamping itu, kami akan mendorong penjualan kapal-kapal tua yang tidak beroperasi, yang juga dapat menyumbangkan kas kepada Perseroan.
Pendanaan kembali pinjaman jangka panjang Perseroan telah menghasilkan, Dengan diperpanjangnya tenor masa pinjaman, ini akan mengurangi pembayaran cicilan pokok pinjaman bulanan sedikitnya 60% mulai bulan Agustus 2016. Kami optimis Perseroan dapat memberikan kinerja yang lebih baik dalam semester kedua.”
Berita Terkait
-
Laba Bank Bukopin Tumbuh 14,13 Persen di Semester I 2016
-
Laba Bersih Waskita Karya Melonjak 241 Persen di Semester I 2016
-
Penjualan HM Sampoerna Semester I 2016 Tumbuh 8,22 Persen
-
Laba Bersih Bank OCBC NISP Tumbuh 24 Persen di Semester I 2016
-
Kredit Macet Bank Danamon Meningkat 5 Persen Secara Tahunan
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
Rupiah Diprediksi Melemah Sentuh Rp16.740 Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit
-
Tak Ada 'Suntikan Dana' Baru, Menko Airlangga: Stimulus Akhir Tahun Sudah Cukup!