Suara.com - Portal properti global Lamudi, baru-baru ini merilis sebuah riset yang menunjukkan bahwa teryata kebanyakan pencari properti melalui internet didominasi oleh kaum Hawa.
Contohnya di Filipina, berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lamudi menunjukkan 62 persen pencari properti online adalah perempuan. Sementara untuk di Indonesia, menunjukkan 52 pencari properti online merupakan laki-laki dan 48 persennya perempuan.
Diperkirakan angka ini akan terus bertumbuh menjadi 50:50 ke depannya.
Peningkatkan pencarian properti yang dilakukan oleh perempuan juga terjadi di Arab Saudi, negara yang dianggap membatasi kebebasan perempuan tersebut menunjukkan 44 persen pencari properti adalah perempuan. Angka ini lebih baik jika dibandingkan dengan Meksiko (38 persen).
Namun, fakta menarik tersebut ternyata tidak terjadi di Bangladesh, di sana kaum Adam masih mendominasi pencarian properti, berdasarkan data tercatat 80 persen dari lalu lintas online berasal dari laki-laki. Begitu juga di Pakistan dimana sekitar 70 persen dari lalu lintas pencari properti adalah laki-laki dengan rentan usia 25 dan 34.
Tampaknya norma gender dalam satu budaya berlaku untuk hal tertentu dari kehidupan. Mungkinkah di beberapa negara masih beranggapan bahwa membeli rumah adalah satu aktivitas yang hanya dilakukan oleh kaum lelaki?
Menurut Managing Director Lamudi Indonesia, Mart Polman, pihaknya saat ini sedang mengamati perubahan gender pencari properti di berbagai negara. “Dari 13 negara tempat perusahaan kami beroperasi, beberapa di antaranya adalah penganut paham bahwa membeli rumah adalah tugas seorang pria, sehingga dengan adanya platform properti daring maka permasalahan gender akan menjadi hilang,” kata Mart.
Artinya, lambat laun nanti pencarian rumah yang dahulunya dikenal sebagai tugas seorang lelaki juga akan banyak dilakukan oleh perempuan. Masa depan real estate terbuka untuk perempuan dan portal properti online memfasilitasi perubahan tersebut.
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T