Suara.com - Dewasa ini, makin banyak orang butuh kartu kredit. Fungsi alat pembayaran ini memang aduhai, bisa dipakai buat banyak hal. Mau belanja bulanan, bisa dapat diskon. Mau dinner sama pasangan, rewards bisa masuk kantong. Mau jalan-jalan ke luar negeri juga bisa dapat fasilitas tersendiri pakai kartu kredit.
Semua fasilitas itu bisa membuat sehat kondisi finansial. Meski begitu, cap kartu durjana masih menempel kuat pada kartu kredit. Penyebabnya sepele: orang-orang jadi hidup sengsara gara-gara keliru memanfaatkannya.
Itulah kata kuncinya: keliru! Kalau sudah begitu, siapa yang durjana?
Umumnya, orang yang keliru itu bakal terjebak utang kartu kredit. Misalnya begini. Ada fasilitas bayar tagihan minimum dalam kartu kredit. Nah, orang itu mengira, dengan bayar minimum, dia tetap bisa pakai kartu kredit tanpa masalah. Padahal, secara gak sadar dia sedang menimbun utang.
Tagihan adalah kewajiban. Kalau bayarnya minimum, berarti kewajiban yang ditunaikan baru seiprit. Sementara itu, utangnya tertumpuk sedikit demi sedikit sampai jadi bukit.
Orang-orang semacam itu akan susah memastikan kesehatan finansial. Kartu kredit adalah salah satu sarana untuk membuat kondisi keuangan sehat. Berikut ini rinciannya:
1. Gampang cari pinjaman
Dengan memiliki kartu kredit, kita sudah memenuhi salah satu syarat memperoleh kredit tanpa agunan (KTA). Bank akan menilik riwayat pembayaran tagihan kartu itu untuk menilai kelayakan kita sebagai penerima KTA.
Tinggal penuhi syarat lainnya deh yang berhubungan dengan administrasi. Istilahnya, begitu punya kartu kredit yang tagihannya rutin kita lunasi, 99 persen permohonan KTA akan disetujui. Namun, ada juga KTA yang gak mensyaratkan kartu kredit.
2. Ngirit asyik
Tanpa kartu kredit, mungkin kita hanya berharap ada diskon biasa dari resto, mal, atau tempat belanja lainnya. Masalahnya, diskon kayak gini jarang-jarang keluarnya.
Adapun diskon khusus bagi pemegang kartu kredit lebih banyak. Bahkan ada beberapa program diskon yang memang dibuat khusus untuk kartu tersebut hingga jangka waktu yang lama.
3. Buka usaha
Kartu kredit juga bisa jadi modal buka usaha. Caranya, menggunakan kartu itu untuk membeli alat-alat usaha lewat skema cicilan.
Bukan dengan menarik tunai di mesin ATM, lho ya. Kartu kredit berbeda dengan kartu debit. Kalau tarik tunai, meski di ATM bank yang sama, ada biaya yang gak sedikit.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru