Suara.com - Presiden Joko Widodo menilai investor yang mau masuk ke Indonesia banyak sekali namun kecepatan dalam melayani belum sesuai harapan.
"Sebenarnya investor yang mau masuk banyak sekali tetapi kecepatan melayani belum mendukung," kata Presiden Jokowi dalam acara Silaturahmi dan Dialog Nasional Ikatan Senior Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (ISHI) di Jakarta, Jumat.
Ia menyebutkan meskipun sudah ada 13 Paket Kebijakan Ekonomi namun belum mampu mempercepat pelayanan kepada calon investor. Presiden menyebutkan pemerintah akan terus melakukan deregulasi dan debirokratisasi termasuk melalui Paket Kebijakan Ekonomi.
"Seperti paket kebijakan ekonomi kemarin yang menyangkut rumah, izin sampai mencapai 33 atau 981 hari. Baru urus izin sudah lemes, kita potong jadi 11 perizinan atau hanya 44 hari. Seperti ini yang akan terus kita lakukan," kata Jokowi.
Presiden juga mengatakan pemerintah akan terus mengerjakan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.
"Tol Trans Sumatera Aceh-Medan, Lampung, dan Palembang sudah dimulai dan akan ketemu di tengah, yang penting dimulai kalau sudah mulai akan jalan terus, kalau tidak dimulai tidak akan pernah jalan," katanya.
Demikian juga pembangunan di wilayah perbatasan seperti di Entikong Kalbar, Motoain Nusa Tenggara Timur.
"Pembangunan Pos lintas batas Entikong sudah dua kali saya lihat, akhir tahun ini selesai, termasuk pelebaran jalan," katanya.
Ia menyebutkan pemerintah juga membangun kereta api ringan (LRT) untuk mengatasi kemacetan yang menimbulkan kerugian hingga sekitar triliunan rupiah.
Pemerintah juga mengembangkan pelabuhan laut karena 2/3 wilayah Indonesia merupakan perairan.
"Sekarang ada ketentuan kalau bangun industri harus ada kawasan industrinya agar efisien," katanya.
Selain itu, bandara juga dikembangkan untuk mendorong kemajuan daerah termasuk sektor pariwisata.
Penyediaan energi listrik juga terus dilakukan melalui Program Listrik 35.000 MW.
"Itu memang besar, tapi kerja harus ada target. Perizinan juga sudah dipotong dari 59 izin menjadi hanya 20an," katanya.
Presiden juga mengungkapkan upaya mendorong perkembangan sektor UMKM melalui penurunan bunga KUR.
"Bunga KUR tahun ini hanya 9,0 persen kita subsidi Rp10 triliun. Tahun depan 7,0 persn dan kita subsidi karena kita ingin UMKM memperoleh kredit cepat dan mudah, tanpa itu tak mudah bersaing dengan pengusaha negara lain," katanya.
Pemerintah, kata Presiden, juga berupaya mengendalikan inflasi sehingga masyarakat dapat merasakan adanya pertumbuhan ekonomi.
"Inflasi tahun lalu 3,53 persen, kalau dikendalikan terus dan pertumbuhan ekonomi 5,2 persen, masih ada yang dinikmati masyarakat," kata Jokowi. (Antara)
Berita Terkait
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
8+4+5 Program Ekonomi 2025: Strategi Baru Pemerintah Pulihkan Perekonomian
-
Bukan Sekadar Proyek Seksi! Hutan Utuh Justru Jadi 'Lahan Emas' Baru Bagi Investor Hijau
-
Pasar Keuangan Bergejolak: Rp14,24 Triliun Modal Asing 'Kabur' dari RI dalam 4 Hari
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya