Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin (5/9/2016) ditutup naik sebesar 3 poin atau 0,07 persen ke level 5.356 setelah bergerak di antara 5.347-5.396. Sebanyak 176 saham naik, 127 saham turun, 85 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 6.682 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp 506 miliar.
Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, Selasa (6/9/2016).
"IHSG menguat 3.4 point membentuk candle dengan body turun dan shadow diatas dan bawah indikasi konsolidasi. IHSG berpeluang konsolidasi menguat dengan resistance di level 5396 sampai 5456 dan support di level 5347 sampai 5323," kata Kiswoyo.
Pasar Amerika bergerak dengan volatilitas yang rendah pada hari Senin (5/9/2016), dengan pasar ditutup untuk hari libur Buruh dan investor mencerna kesepakatan minyak antara Rusia dan Arab Saudi. Pasar saham AS tidak dibuka untuk perdagangan reguler karena libur, namun akan dibuka seperti biasa pada hari Selasa (6/9/2016).
Pasar Eropa berakhir sedikit lebih rendah, seiring melambatnya rally harga minyak menyusul pernyataan bersama Arab Saudi dan Rusia yang tidak sepenuhnya memenuhi harapan pasar. Indeks FTSE melemah 0,22 persen ke level 6,879. dengan sentimen investor terbebani oleh penurunan saham Royal Bank of Scotland dan Lloyds. DAX melemah 0,11 persen ke level 10,672. Sementara indeks CAC 40 Perancis ditutup 0,02 persen lebih rendah di 4,541, seiring kinerja negatif sektor teknologi, keuangan dan barang konsumsi meredam sentimen risiko.
Revisi target pertumbuhan ekonomi dipastikan akan membawa konsekuensi yang cukup signifikan terhadap postur anggaran secara keseluruhan. Seperti kita ketahui, Menteri Keuangan akan merevisi outlook pertumbuhan ekonomi tahun 2016 menjadi hanya 5,1 persen. Menurut Kepala Badan Kebijakan FIskal (BKF), dampak yang paling terasa langsung dari revisi ini adalah di sisi penerimaan negara. Teru-tama, penerimaan negara perpajakan. Pemerintah sudah memiliki formula untuk melihat penurunan tersebut secara umum yaitu dengan melihat tingkat sensitivi-tas atas setiap perubahan asumsi makro, terhadap postur anggaran. Formula ter-sebut sudah dituangkan dalam nota keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara- Perubahan (APBN-P) 2016 lalu. Yaitu, setiap kenaikan atau penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1 persen maka, penerimaan perpajakan akan turun sebesar 1 persen-1,6 persen dari target sebelumnya. Dalam APBN-P 2016, pemerintah menetapkan target penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.539,2 triliun. Target itu telah direvisi menjadi hanya Rp1.320,2 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Emiten TOBA Siapkan Dana Rp 10 Triliun untuk Fokus Bisnis Energi Terbarukan
-
10 Aplikasi Beli Saham Terbaik untuk Investor Pemula, Biaya Transaksi Murah
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Mau Tinggalkan Batu Bara, Emiten TOBA Fokus Bisnis Energi Terbarukan
-
KOWANI Gandeng SheTrades: Rahasia UMKM Perempuan Naik Kelas ke Pasar Global!
-
Harga Perak Antam Naik Berturut-turut, Melonjak Rp 27.664 per Gram Hari Ini
-
Waspada! Rupiah Tembus Rp16.714, Simak Dampak Global dan Domestik Ini
-
Emas Antam Lagi Tren Naik, Harganya Kini Rp 2.367.000 per Gram
-
IHSG Bangkit di Awal Sesi, Cek saham-saham yang Cuan
-
Waduh, Potensi Kerugian Akibat Serangan Siber Tembus Rp 397,26 Kuadriliun