Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gusti Ngurah Puspayoga memastikan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) turun dari sembilan persen menjadi tujuh persen mulai awal tahun 2017.
"Saat ini KUR masih sembilan persen, dan tahun depan sudah turun menjadi tujuh persen," ujarnya ketika ditemui usai menghadiri acara penyerahan dana bergulir melalui "Loan Agreement" di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (10/9/2016).
Pada mulanya, kata dia, suku bunga KUR adalah sebesar 22 persen, kemudian turun menjadi 12 persen selama beberapa bulan sebagai masa transisi sebelum akhirnya menjadi sembilan persen sampai saat ini.
Menurut dia, langkah tersebut dilakukan bertahap sekaligus sebagai salah satu bentuk kepedulian dan keberpihakan pemerintah terhadap pelaku industri usaha kecil menengah (UKM) di Tanah Air.
"Pemerintah akan berbuat semaksimal mungkin dan peduli terhadap UKM karena dari sektor industri inilah perekonomian dalam negeri berkembang, sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat," ucapnya.
Menkop berharap pemberdayaan UKM semakin menjadi prioritas pemerintah, terutama di daerah karena juga mampu menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran karena berpotensi menyerap tenaga kerja, bahkan dalam jumlah besar.
"Semoga dengan kebijakan ini semakin meningkatkan gairah pelaku UKM dalam berproduksi, serta menjadikannya semakin lebih baik," kata mantan Wakil Gubernur Bali dan Wali Kota Denpasar tersebut.
Terkait dana serapan KUR, Menkop optimistis tahun ini mampu tercapai hingga Rp100 triliun sehingga berbagai upaya dilakukan agar terserap secara efektif dengan harapan perkembangan ekonomi menjadi lebih besar.
"Sekarang ini capaian serapannya sudah 60 persen dan akhir tahun kami optimistis angka Rp100 triliun tercapai," katanya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengaku sepakat dengan penurunan bunga KUR secara bertahap hingga mencapai angka tujuh persen.
"Artinya apa? Pemerintah berusaha menampung, menangkap, mendengar dan memberi perhatian penuh kepada masyarakat terkait industri UKM ini," tuturnya.
Kendati demikian, menurut dia bantuan modal bukan yang utama tanpa didampingi etos dan semangat kerja para pelakunya sehingga mampu mengembangkan industri UKM. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai