Pembangunan perumahan di Indonesia memerlukan sumber pendanaan jangka panjang. Hal ini diperlukan untuk menjawab tantangan penyediaan perumahan terutama rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yakni keterjangkauan, ketersediaan, adanya akses ke perbankan dan keberlanjutan.
Pasar Modal menjadi alternatif pilihan untuk mendapatkan sumber pendanaan jangka panjang bagi perumahan. Hal tersebut di sampaikan oleh Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KementerianPUPR), Maurin Sitorus dalam keterangan tertulis, Selasa (4/10/2016).
"Tantangan yang kita hadapi ini mencakup empat hal pokok yaitu mengenai Affordability atau keterjangkauan oleh MBR, Accessibility atau aksesibilitas ke perbankan oleh MBR, Availability atau ketersediaan dana dan Sustainability atau keberlanjutan dari Program Pembiayaan Perumahan”, ungkap Maurin.
Selain pasar modal yang perlu dikembangkan, Maurin Sitorus juga mengatakan bahwa ada dana-dana lain sebagai sumber Dana Jangka Panjang. “Sumber Dana jangka panjang dapat kita himpun juga dari Asuransi, Dana Pemerintah, Reksadana, Tabungan Perumahan dan Tabungan Tunjangan Hari Tua," jelasnya.
Dana Jangka Panjang ini perlu untuk dihimpun dan dikembangkan karena hal ini akan mendukung dalam hal bantuan pembiayaan perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Terkait dengan Bantuan Pembiayaan Perumahan bagi MBR, Pemerintah dalam hal ini Direkorat Jenderal Pembiayaan Perumahan memiliki beberapa skema bantuan pembiayaan perumahan, antara lain skema KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR Sejahtera FLPP), kemudian skema bantuan pembiayaan KPR Sejahtera Subsidi Selisih Bunga (KPR Sejahtera SSB). Selain itu, pemerintah juga memberikan Bantuan Uang Muka (BUM) untuk MBR. Khusus untuk BUM diberikan untuk pembelian rumah tapak bersubsidi.
Sementara itu, pagu RAPBN 2017 untuk pembiayaan perumahan adalah sebesar Rp15,6 Triliun. Alokasi anggaran sebesar itu digunakan untuk KPR Sejahtera FLPP sebesar Rp, 9,7 Triliun (120.000,- Unit), KPR Sejahtera SSB sebesar Rp. 3,7 Triliun (225.000,- Unit) dan alokasi untuk BUM sebesar Rp. 2,2 Triliun (550.000,- Unit).
Berita Terkait
-
Pemerintah Sebut Perumahan Sebagai Penggerak Kota Berkelanjutan
-
Penyederhanaan Izin akan Tekan Biaya Bangun Perumahan
-
Urbanisasi Mendorong Peningkatan Kebutuhan Rumah di Perkotaan
-
Pemerintah Jamin Renovasi GBK Tak Rusak Bangunan Cagar Budaya
-
Indonesia Usung Program 100-0-100 Dalam Konferensi di Ekuador
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Melambung Tinggi, Harga Emas Dunia Bakal Dijual Rp2,18 Juta per Gram
-
Dari Sampah ke Berkah: BRI Peduli Sulap TPS3R Jadi Sumber Inovasi dan Ekonomi Sirkular
-
Tren Belanja Gen Z Lebih Doyan Beli Produk Kecantikan, Milenial Lebih Pilih Bayar Tagihan
-
Pentingnya Surat Keterangan Kerja Agar Pengajuan KPR Disetujui
-
Kurangi Hambatan Non Tarif, Bank Sentral di ASEAN Sepakat Terus Gunakan Mata Uang Lokal
-
Produksi Padi Indonesia Kalah dari Vietnam, Imbas Ketergantungan Pupuk Kimia?
-
Coca Cola PHK 600 Karyawan, Ini Alasannya yang Mengejutkan
-
Jadwal Lanjutan Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Rilis, Usai Drama Ini Tahap Berikutnya
-
Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah, Masih Dijual Segini Per Gramnya
-
Pecahkan Rekor Dunia, Rumah Miliader Ini Punya Ruangan Salju Dibangun Rp33 Triliun