Konsultan properti Colliers International menyatakan persaingan sektor perkantoran di wilayah Jakarta dan sekitarnya bakal makin ketat karena banyaknya pasokan perkantoran baru tetapi jumlah permintaan relatif berkurang.
"Persaingan di sektor perkantoran sangat ketat karena stoknya berlebih dari tahun ini sampai beberapa tahun ke depan," kata Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto dalam paparan properti di Jakarta, Selasa (4/10/2016).
Menurut Ferry Salanto, pasokan ruang perkantoran yang berlebih itu terjadi baik di CBD atau kawasan sentra bisnis maupun di luarnya (non-CBD).
Selain karena pasokan yang berlebih, ujar dia, pengurangan tingkat permintaan juga dapat disebabkan kondisi ekonomi global yang belum membaik sehingga bakal terjadi koreksi harga sewa.
Situasi koreksi atau penurunan harga sewa tersebut, lanjutnya, terjadi awalnya di CBD kemudian daerah lainnya, seperti di kawasan TB Simatupang (Jakarta Selatan) dan Slipi (Jakarta Barat) juga mengikuti.
"Karena CBD menurunkan harga, yang lain juga ikut menurunkan karena CBD masih menjad bench mark atau acuan," katanya.
Ia menambahkan bahwa situasi tersebut memunculkan terjadinya "tenant market".
"Tenant market" berarti pihak penyewa memiliki lebih banyak pilihan dan kebebasan untuk merelokasi ke gedung perkantoran baru yang kualitasnya lebih bagus serta biaya sewanya juga lebih murah karena baru dan sedang berupaya menarik penyewa.
Sebelumnya, pengamat sektor properti Ali Tranghanda memperkirakan sektor properti di Tanah Air yang sempat melesu dalam beberapa tahun terakhir akan mulai mengalami titik balik menuju kebangkitan pada Semester II 2016.
"Diperkirakan akan ada 'turning point' (titik balik) pada Semester II 2016. Siklus properti sudah berada di titik paling bawah sehingga kemungkinan naiknya bakal lebih besar," kata Ali Tranghanda dalam diskusi "Potensi Dana Repatriasi Amnesti Pajak di Ranah Properti" di Synthesis Square, Jakarta, Kamis (22/9).
Menurut Ali Tranghanda, saat ini yang diperlukan adalah meningkatkan upaya optimisme sektor properti sehingga jangan sampai ada lagi pesimisme dalam aktivitas perekonomian penting secara nasional tersebut.
Ia berpendapat bahwa siklus properti itu memang ada dan dari pergerakan yang ada, fase turunnya adalah pada periode 2014 s.d. 2015.
Ali yang juga merupakan Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch itu juga mengingatkan bahwa mulai Kuartal II 2016 juga ada beragam stimulus yang diberikan oleh Pemerintah.
Ali juga mengemukakan kondisi demografi saat ini juga sangat mendukung karena banyak penduduk yang sedang berada dalam usia produktif serta sekitar 40 persen, termasuk kelas menengah yang memiliki penghasilan sekitar Rp5 juta s.d. 20 juta per bulan. "Jadi, potensinya ada di sana," katanya.
Namun, dia mengingatkan bahwa karena ada amnesti pajak maka banyak kelas menengah yang saat ini disibukkan dengan itu. Pada akhir tahun, biasanya penjualan properti agak sepi.
Sementara itu, di awal 2017 juga masyarakat sepertinya juga disibukkan dengan pemilihan kepala daerah, seperti pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Setelah pesta demokrasi itu, diperkirakan akan ada gairah di sektor properti. (Antara)
Suara.com - BERITA MENARIK LAINNYA:
Ini Isi Ajakan Membully Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto
Orangtua Berharap Asty Ananta Tak Keluar dari Islam
Lima Cara Sembuhkan Ruam dan Area Hitam di Paha
Pengacara Benarkan Mario Teguh 'Dipecat' Kompas TV Gara-gara Kis
Ini Sosok Cantik Nara Masista yang 'Sentil' 6 Negara di PBB
Berita Terkait
-
IPW Peringatkan Stimulus Properti Jangan Tumpul Diimplementasi
-
Jaga Privasi Bisnis, Gedung Perkantoran Disarankan Buat Pengusaha
-
CEO SUITE Menjawab Kebutuhan Pengusaha Melalui Virtual Office
-
Tax Amnesty Bikin Kapitalisasi Pasar Konstruksi Rp2000 Triliun
-
Pelajar Indonesia Menggeliatkan Industri Properti di Australia
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah