Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan harga pangan saat ini relatif stabil. Kondisi ini telah ia laporkan kepada Presiden Joko Widodo.
“Tadi beliau meminta laporannya dan beliau juga memegang datanya sendiri. Ada catatan sepeti harga cabai itu naik, beliau menanyakan bagaimana cara agar harga turun dan kapan turun. Kami laporkan bahwa ini karena iklim, sehingga dengan terkena hujan produksi turun. Kedua adalah transportasinya, dalam waktu yang tidak terlalu lama itu sudah akan stabil,” kata Enggartiasto kepada sejumlah wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/10/2016).
Terkait harga bawang di petani yang turun sampai dengan Rp 13 ribu per kilogram, Mendag menegaskan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) agar menahan harga agar tidak turun terlalu jauh. Dengan demikian, kesejahteraan para petani bawang tetap terjamin.
“Beliau juga meminta kami semua untuk menjaga itu. Sekali lagi, bapak presiden meminta kami unuk memberikan perhatian agar serapan produksi dalam negeri dan pada saat bersamaan beliau juga meminta menjaga harga. Karena proyeksi inflasi Bank Indonesia, 3,5 persen maksimal bisa tercapai maka daya beli masyarakat akan meningkat. Maka kesejahteraan akan meningkat,” ujar Politisi Nasdem tersebut.
Tahun depan, Kementerian Perdagangan memprediksi kondisi ekonomi Indonesia sama seperti BI. Diperkirakan inflasi agak sedikit naik belanja masyarakat untuk konsumsi masih akan tinggi.
Untuk gula, Mendag mengatakan harganya sebetulnya sudah turun di pasaran. Namun ia mengakui ada beberapa daerah yang masih bandel dan belum terjad penurunan harga gula. Namun banyak daerah sudah turun harganya dibawah Rp15 ribu per kilogram. “Kami sudah bersepakat dengan para distributor meminta untuk mau konsumen membeli dengan Rp12.500 per kilogram. Sehingga ini akan bisa tercapai kesepakatan, walau tentu akan memakan proses,” ucap Enggartiasto.
Adapun mengenai harga daging, Mendag menjelaskan masuknya daging dari India di tangan konsumen Rp 65 ribu per kilogram, itu membuat penurunan harga daging secara keseluruhan. Meskpun ia mengakui penurunan hargnya belum bisa secara drastis.
Namun Enggartiasto menegaskan harga daging sapi Rp80 ribu perkilogram sebenarnya relevan. Ia mengatakan Indonesia tetap harus menjaga stok populasi sapi itu sendiri. Jadi stok populasi harus dijaga.
“Ini yang kita harus disikapi tetapi penurunan itu tidak bisa drastis, karena ada stok lama yg harus dijual tak boleh rugi, tutup Enggartiasto.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok