Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa pembangunan proyek kereta cepat rute Jakarta-Surabaya harus mengutamakan kepentingan nasional. Oleh karena itu, untuk memuwujudkan hal tersebut, Indonesia harus berhubungan baik dengan siapa saja, tidak hanya Jepang yang sudah berpeluang besar menggarapnya. Namun, dia menegaskan bahwa meskipun membutuhkan negara yang siap membangunny proyek tersebut, bukan berarti Indonesia mengikuti saja kemauannya.
"Kita harus baik kepada semua orang, ini demi kepentingan nasional. Kita beri peluang besar kepada Jepang, kita tidak mau didikte, kita akan lihat angka yang mereka berikan," kata Luhut di gedung BPPT, jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (18/10/2016).
Lebih lanjut Mantan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan tersebut mengatakan apabila ada Jepang tidak mampu atau memberikan angka yang tinggi, maka kemungkinan akan berpaling ke nagara yang lainnya.
"Kita cari alternatif yang murah, kalau Jepang tidak bisa kasih murah kita cari yang lain," kata Luhut.
Luhut menjelaskan, pembangunan kereta cepat Jakarta Surabaya memberikan dampak ekonomi yang besar kepada masyarakat. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan membuat feasibility study dari proyek ini.
Luhut akan bertemu dengan pihak Jepang pada awal November. Ia berharap, dapat memberikan gambaran lebih rinci terkait proyek ini.Kerja sama dengan Jepang berdasarkan kesepatakan antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Luhut menambahkan, penjajakan kerja sama proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya ini membuat hubungan antara Indonesia dan Jepang lebih baik.
Kerja sama dengan Jepang hampir terjalin dalam proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Tapi sayang, niat kerja sama kandas karena pemerintah lebih memilih konsorsium asal Cina yang memberikan biaya lebih murah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram
-
IHSG Loyo Sepekan, Asing Bawa Kabur Rp 31,59 Miliar
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara