Industri galangan kapal lokal kembali menunjukkan kinerjanya yang tak kalah dengan industri galangan kapal asing. Sebanyak 3 (tiga) unit kapal negara kenavigasian yang dibangun oleh PT. Multi Prima telah resmi diluncurkan (launching) pada tanggal 27 Oktober 2016. Pelaksanaan Peluncuran (Launching) 3 (tiga) unit Kapal Pengamat Perambuan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kontrak pembangunan 3 (tiga) unit Kapal Pengamat Perambuan sekitar 1 (satu) tahun lalu dan merupakan salah satu tahapan penting dari serangkaian pembangunan kapal kenavigasian yang dibangun oleh Galangan Kapal PT. Multi Prima Batam.
“Kita patut berbangga karena kebutuhan akan kapal di Indonesia bisa dipenuhi oleh industri dalam negeri, termasuk dengan kapal-kapal yang diproduksi di Batam,” ungkap Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Ir. A. Tonny Budiono, MM pada sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Boedhi Setiadjid, SH, MM, Kamis (27/10/2016).
Tonny meyakini bahwa kapal hasil buatan galangan kapal di Batam telah memenuhi standar yang telah ditentukan dan tak kalah dengan kapal buatan negara lain.
“Ini menunjukkan bahwa industri galangan kapal lokal akan terus berkembang dan bersaing karena ke depannya Indonesia masih banyak memerlukan kapal-kapal yang akan semakin memperkuat armada laut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tambah Tonny.
Lebih lanjut Dirjen Hubla berpesan kepada Galangan Kapal PT. Multi Prima untuk tetap mengutamakan profesionalitas dan kualitas dalam mengerjakan setiap unit kapal tanpa mengurangi aspek keselamatan dan keamanan kapal itu sendiri.
“Semoga pembangunan 3 (tiga) unit Kapal Pengamat Perambuan ini dapat mendukung program besar Pemerintahan Presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Kenavigasian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Ir. Bambang Wiyanto, MM, menjelaskan rencana penempatan 3 (tiga) unit Kapal Pengamat Perambuan ini akan dioperasikan untuk mendukung tugas kenavigasian di Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok dengan nama KN Enggano, Distrik Navigasi Kelas II Semarang dengan nama KN Karimun Jawa dan Distrik Navigasi Kelas III Pontianak dengan nama KN Pengiki.
“Pembangunan kapal ini sepenuhnya menggunakan dana APBN senilai kurang lebih 102 Miliyar Rupiah dan dikerjakan dalam jangka waktu 435 hari kalender. Untuk itu kita semua berharap pembangunan kapal pengamat perambuan ini dapat memberikan manfaat yang besar dalam mendukung keselamatan dan keamanan pelayaran di seluruh perairan Indonesia,” kata Bambang.
Adapun spesifikasi ketiga kapal ini memiliki ukuran panjang 32,4 meter, lebar: 6,2 meter, tinggi 3,2 meter, kapasitas tangki bahan bakar ±15 Ton, dan dilengkapi dengan tenaga mesin penggerak sebesar 2 x 1450 HP.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan terus berkomitmen untuk selalu mendukung terciptanya keselamatan dan keamanan pelayaran dengan menyediakan sarana dan prasarana trasnportasi laut yang handal agar pemberian pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa transportasi laut dapat berjalan dan baik, aman, selamat, efektif, dan efisien.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur
-
Siap-siap, Bank Mandiri Mau Bagikan Dividen Interim Rp 100 per Saham
-
UMKM Terdampak Banjir Sumatera Dapat Klaim Asuransi untuk Pemulihan Usaha
-
Harga Perak Sempat Melonjak Tajam, Hari Ini Koreksi Jelang Akhir Pekan
-
Danantara Bangun 15.000 Hunian Sementara untuk Korban Banjir Sumatera