Pembangunan infrastruktur merupakan satu dari dua hal besar yang menjadi program percepatan dalam lima tahun pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Bila dahulu pembangunan lebih difokuskan di Pulau Jawa, kini program tersebut disebar merata ke seluruh Indonesia. Demikian ditegaskan Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada Musyawarah Nasional VIII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (9/11/2016).
"Pembangunan infrastruktur sekarang tidak Jawa-sentris tetapi Indonesia-sentris. Alhamdulillah ini sudah dua tahun tol trans-Sumatera sudah dimulai dari Lampung menuju ke Aceh," ujar Presiden.
Presiden kemudian mengajak anggota LDII yang diketahui tersebar hingga ke luar pulau Jawa untuk turut mengawasi jalannya pembangunan. Hal tersebut disampaikannya sembari menunjukkan foto pembangunan jalan tol tersebut.
"Saya titip ikut diawasi agar kualitas barangnya menjadi barang yang baik. Kalau ada hal-hal yang kira-kira tidak baik, kualitas aspal atau kualitas cornya, bisiki saya lewat Bapak Ketua Umum," ucapnya.
Selain di Sumatera, Presiden juga menerangkan bahwa pembangunan infrastruktur juga digalakkan di pulau-pulau lain seperti Kalimantan dan Sulawesi misalnya. Terhadap sejumlah pembangunan infrastruktur pendukung transportasi tersebut, Presiden menargetkan untuk dapat diselesaikan selama dua tahun ke depan.
"Di Kalimantan juga sudah dimulai yang Balikpapan-Samarinda, kemudian yang di Manado-Bitung juga sudah dimulai. Insya Allah dalam dua tahun ini akan selesai," terang Presiden.
Bukan tanpa sebab pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla ini serius mengejar percepatan pembangunan infrastruktur, utamanya yang berkaitan dengan dukungan transportasi. Presiden melihat dan merasakan sendiri bahwa biaya transportasi di Indonesia masih terbilang mahal.
"Dibandingkan Singapura dan Malaysia masih 2,5 kali lipat. Mahal sekali kita ini. Biaya logistik kita juga kurang lebih sama, 2 sampai 2,5 kali lipat. Jadi kalau membawa barang dari satu kota ke kota yang lain, dari provinsi satu ke provinsi yang lain, betul-betul biaya di Indonesia masih mahal karena infrastrukturnya belum siap," ungkap Presiden.
Dengan semakin terjangkaunya biaya transportasi dan logistik, ke depannya diharapkan harga barang dan komoditas juga akan semakin terjangkau. Menurut Presiden, dengan semakin terjangkaunya harga barang-barang, itulah saatnya Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara lain. Oleh sebab itu, selain pembangunan jalan, pembangunan pelabuhan, jalur kereta, dan bandara pun juga terus dikejar.
"Pelabuhan juga. Pelabuhan-pelabuhan besar sekarang dibangun di Kuala Tanjung, Tanjung Priok New Port, dan Makassar New Port. Nanti insya Allah akhir tahun ini akan dimulai lagi di Sorong," jelas Presiden.
Indonesia memang tak hanya pulau Jawa semata. Tersebar setidaknya 17 ribu pulau di perairan Indonesia. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara merata di seluruh Indonesia ini jelas menunjukkan tekad pemerintah untuk menyatukan bangsa yang sejak dahulu diperkaya dengan keberagaman ini.
"Inilah yang akan mempersatukan bangsa kita. Karena dari Aceh bisa langsung terbang ke Papua, dari Aceh bisa langsung berlayar ke timur, ke Sulawesi, ke Ambon, dan yang lain-lain. Tanpa itu persatuan kita akan sulit untuk kita jalin. Jadi arahnya bukan hanya masalah harga, tetapi juga berkaitan dengan persatuan kita," tegasnya.
Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, serta sejumlah pengurus dan anggota DPP LDII dari seluruh Indonesia.
Berita Terkait
-
Presiden Jokowi akan Luncurkan Toko Online Korpri
-
Jokowi Minta Pembangunan Infrastruktur Dasar di Papua Dipercepat
-
Kolaborasi Pemerintah dan Swasta di Proyek Infrastruktur Membaik
-
Ketua DPR Dorong Presiden Tidak Hanya Sambangi Dua Ormas Islam
-
Biaya Bangun Jalur KA Yogyakarta-Magelang Diprediksi Rp6 Triliun
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak