Suara.com - Paket pekerjaan pembangunan Bendungan Napun Gete , Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kemarin , Rabu (7/12/2016) telah ditandatangani oleh Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II selaku pengguna jasa dan PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah VII selaku penyedia jasa. Penandatanganan Kontrak tersebut disaksikan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Imam Santoso, Direktur Sungai dan Pantai Hari Suprayogi, Direktur Pengembangan SDA Trisasongko Widiarto dan Bupati Sikka Yoseph Ansar Rera.
“Dalam hal ini, tujuh dari delapan bendungan yang kita programkan (di 2016) telah dilaksanakan, minggu depan masih ada lagi bendungan Sukamahi yang akan ditandatangani kontraknya, diharapkan dimulainya pembangunan 8 bendungan (di 2016) dapat tercapai,” tutur Dirjen SDA Imam Santoso.
Bendungan Napun Gete nantinya memiliki volume tampungan sebanyak 7,63 juta meter kubik, direncanakan dapat mengairi irigasi seluas 700 hektar, menyediakan air baku sebanyak 0,20 meter kubik per detik dan memiliki potensi pembangkit tenaga listrik sebesar 0,71 megawatt. Memiliki nilai kontrak Rp 849,9 miliar, bendungan Napun Gete direncanakan selesai dalam waktu 5 tahun.
“Saya selalu mengingatkan kontraktor, kita memacu untuk mempercepat progres, jadi kalau normalnya 5 tahun, ini kan kelamaan, kita ingin nya lebih cepat ditargetkan 3 tahun,” tutur Imam.
Tentunya, Imam menyebutkan, percepatan tersebut bisa dilaksanakan asalkan pembebasan lahan oleh pemerintah Kabupaten dapat diselesaikan. Bendungan Napun Gete, membutuhkan lahan seluas 161 hektar, Bupati Sikka menagatakan pihaknya telah membebaskan 24 hektar.
“Seluruh lahan akan dibebaskan sepenuhnya oleh Pemkab Sikka dan masyarakat sendiri siap mendukung, 2016 ini baru bisa membebaskan 24 hektar, sedangkan sisanya sudah dianggarkan dalam APBD 2017, harapan kami pekerjaan ini tidak sampai 5 tahun,” tutur Yoseph.
Pengendalian Lahar Gunung Sinabung
Selain paket pekerjaan pembangunan Bendungan Napun Gete, juga dilaksanakan 5 penandatanganan kontrak lainnya yaitu supervisi pembangunan Bendungan Napun Gete dengan nilai kontrak Rp 34,733 miliar, supervisi konstruksi pembangunan Bendungan Cipanas dengan nilai kontrak Rp 51,12 miliar, pembangunan pengendalian lahar Gunung Sinabung Kabupaten Karo Paket I dan II masing-masing dengan nilai kontrak Rp 170,92 miliar dan Rp 111,18 miliar dan supervisi pembangunan pengendalian lahar Gunung Sinabung Kabupaten Karo dengan nilai kontrak Rp 13,23 miliar.
“Untuk Gunung Sinabung untuk penanggulangan banjir lahar disana yang akan kita buat 2 paket terlebih dahulu, nanti ada lagi paket yang integrated di tahun depan,” tutur Imam Santoso.
Baca Juga: Bank Dunia Mulai Realisasikan Pengembangan Infrastruktur KSPN
Dijelaskan bahwa paket 1 terdiri dari pembangunan pengendalian lahar Sinabung dengan output berupa pembangunan Sabo Dam sebanyak 13 unit sedangkan paket 2 terdiri dari pembangunan Sabo Dam sebanyak 12 unit, pembangunan bangunan talang sebanyak 1 unit dan pembangunan bangunan gorong-gorong sebanyak 1 unit. Imam mengatakan bahwa pembangunan Sabo Dam tersebut sangat penting untuk menghindari agar lahar tidak turun kemana-mana.
“Penting untuk menghindari agar lahar tidak turun kemana-mana, karena (gunung Sinabung) masih eksplosif kita bikin dibawah dulu, nanti setelah reda kita akan bangun diatas, rencananya pembangunan Sabo Dam ini selesai 2 atau 3 tahun lagi,” tutup Imam.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai
-
Investor Asing Guyur Dana Rp 583,10 miliar ke Pasar Modal, IHSG Menghijau Selama Sepekan
-
Setelah Tak Naik, Pekerja-Pengusaha Ingin Menkeu Purbaya Moratorium Cukai Rokok 3 Tahun