Pemerintah Malaysia dan Singapura menandatangani kerja sama pembangunan kereta cepat High Speed Rail (HSR) yang bisa menghubungkan Kuala Lumpur dan Singapura hanya dalam waktu 90 menit.
Penandatanganan berlangsung pada The 7th Malaysia-Singapore Leader Retreats yang berlangsung di kantor perdana menteri Malaysia, di Kuala Lumpur, Selasa (13/12/2016), antara Menteri di Jabatan Perdana Menteri Malaysia Datuk Abdul Rahman Dahlan dan Menteri Koordinator Infrastruktur dan Menteri Transportasi Singapura Khaw Boon Wan.
Penandatanganan tersebut turut disaksikan oleh Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
Sebelumnya, kedua pemimpin mengadakan pertemuan empat mata dilanjutkan dengan pertemuan delegasi kedua belah pihak membahas isu-isu bilateral yang menjadi perhatian bersama dan mengevaluasi kemajuan kerja sama bilateral kedua negara.
Menurut siaran pers yang dibagikan ke media dari Suruhan Jaya Pengangkutan Awam Darat (SPAD) atau Land Public Transport Commission, The Kuala Lumpur-Singapore HSR akan melalui delapan stasiun, yakni Jurong East di Singapura dan sejumlah stasiun di Malaysia, yakni Bandar Malaysia, Putrajaya, Seremban, Ayer Keroh, Muar, Batu Pahat, dan Stasiun Iskandar Putri di Johor Bahru.
Malaysia dan Singapura akan membuka tender untuk operator internasional yang akan mengoperasikan The KL Singapore Express Service yang melayani non stop selama 90 menit perjalanan, dan melayani antara Iskandar Puteri, Johor Bahru dan Singapura.
Malaysia juga akan membuka tender untuk operator domestik yang akan mengoperasikan pelayanan domestik di Malaysia.
Layanan HSR ini akan dioperasikan secara komersial pada 31 Desember 2026.
The Annual Leaders Retreats merupakan acara tahunan yang diselenggarakan secara bergantian antara Malaysia dan Singapura.
Pertemuan perdana kedua pemimpin digelar pada Mei 2007 di Langkawi, Malaysia, dan sejak itu menjadi forum bagi kedua negara untuk lebih memperkuat hubungan bilateral.
Pada 2015, Singapura adalah mitra dagang terbesar kedua di Malaysia secara global.
Tahun lalu, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar RM190.6 miliar. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Gapensi: Standarisasi Tahan Gempa Dimulai di Proyek Infrastruktur
-
Kementerian PUPR dan WIKA Beton Manfaatkan Teknologi Konstruksi
-
Kementerian PUPR Dorong Infrastruktur Kawasan Indonesia Timur
-
Peran Swasta Dalam Pembangunan Infrastruktur Didorong
-
Pemda yang Berprestasi Bangun Infrastrastruktur Dapat Apresiasi
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
LRT Jabodebek Bisa Tap In dengan QRIS NFC Android, iPhone Kapan Nyusul?
-
Harga Emas Dunia Diramal Bertahan di Atas US$ 4.000, Emas Lokal Bakal Terdampak?
-
6.000 Karyawan Kena PHK, CEO Microsoft Lebih Berminat Gunakan AI
-
Tol Padaleunyi Terapkan Contraflow Selama 10 Hari Pemeliharaan Jalan, Cek Jadwalnya
-
4 Bansos Disalurkan Bulan November 2025: Kapan Mulai Cair?
-
Dukung FLOII Expo 2025, BRI Dorong Ekosistem Hortikultura Indonesia ke Pasar Global
-
Cara Cek Status Penerima Bansos PKH dan BPNT via HP, Semua Jadi Transparan
-
Puluhan Ribu Lulusan SMA/SMK Jadi Penggerak Ekonomi Wong Cilik Lewat PNM
-
Gaji Pensiunan PNS 2025: Berapa dan Bagaimana Cara Mencairkan
-
Inovasi Keuangan Berkelanjutan PNM Mendapatkan Apresiasi Berharga