Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan penghargaan kepada tiga pemerintah provinsi dan tujuh pemerintah kabupaten/kota, pada Malam Penghargaan PUPR 2016 di Kantor Kementerian PUPR, Kamis (8/12/2016). Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti mewakili Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Inspektur Jenderal Rildo Ananda Anwar, Direktur Jenderal Pembiayaan Maurin Sitorus, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Rido Matari Ichwan dan beberapa pejabat Kementerian PUPR lainnya.
Anita mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada instansi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, yang dinilai berprestasi dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur bidang PUPR.
“Saya mengucapkan selamat kepada pemerintah provinsi dan pemerintah daerah yang telah menunjukan prestasi yang membanggakan, dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur PUPR dengan meraih Penghargaan PUPR 2016,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Jumat (8/12/2016).
Pemenang penghargaan dari Kategori Provinsi adalah Provinsi Sumatera Barat (Pemenang Wilayah Barat), Provinsi Jawa Timur (Pemenang Wilayah Tengah), Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemenang Wilayah Timur).
Untuk pemenang Kategori Kabupaten terdiri dari Kabupaten Tanah Datar (Pemenang Wilayah Barat), Kabupaten Gresik (Pemenang Wilayah Tengah), dan Kabupaten Tabanan (Pemenang Wilayah Timur). Sementara untuk pemenang Kategori Kota adalah Kota Banda Aceh (Pemenang Wilayah Barat), Kota Malang (Pemenang Wilayah Tengah) dan Kota Mataram (Pemenang Wilayah Timur). Kementerian PUPR juga menetapkan Pemenang untuk Kategori Penghargaan Khusus kepada Kota Surabaya karena dinilai mampu menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur di wilayahnya.
Acara yang sebelumnya dikenal dengan Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah Bidang Pekerjaan Umum (PKPD-PU) tersebut digelar dengan tujuan untuk mendorong pemerintah daerah dalam menyelenggarakan pembangunan infrastruktur bidang PUPR, dengan mengedepankan keterpaduan antara berbagai sektor dan pemangku kepentingan. Mulai dari tahap perencanaan, pemograman, pembiayaan, implementasi, operasi dan pemeliharaan hingga monitoring dan evaluasi.
Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat Kementerian PUPR, Lana Winayanti sebagai Ketua 1 Tim Pelaksana Penghargaan PUPR 2016 mengatakan bahwa upaya pemerintah daerah dalam memajukan pembangunan infrastruktur PUPR perlu terus mendapatkan perhatian dan apresiasi.
“Dan sebagai salah satu bentuk pembinaan, Kementerian PUPR memberikan apresiasi dalam bentuk pemberian Penghargaan PUPR 2016,” katanya.
Diharapkan dengan diselenggarakannya Penghargaan PUPR 2016 ini dapat mendukung pelaksanaan Rencana Strategis 2014-2019 Kementerian PUPR serta meningkatkan Keterpaduan Pelaksanaan Program Kementerian PUPR dengan kebijakan dan program pembangunan pemerintah daerah.
Penghargaan Lain
Anita menambahkan bahwa dalam acara ini juga akan tiga penghargaan lainnya yaitu Penghargaan Pelayanan Publik, Penghargaan Sayembara Rancangan Rumah Sederhana Sehat Berbasis Nilai Lokal 2016, dan Penghargaan Operasi dan Pemeliharaan Daerah Irigasi.
Kompetisi pelayanan publik untuk mempertegas komitmen Kementerian PUPR dalam memberikan pelayanan publik yang lebih baik sebagai tuntutan dari reformasi birokrasi. Kompetisi ini diikuti oleh unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum yang mempunyai tugas dan fungsi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik perijinan, pelayan informasi, maupun pelayanan berupa advise teknis lainnya.
Sementara Sayembara Rancangan Rumah Sederhana Sehat Berbasis Nilai Lokal yang diselenggarakan oleh Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman bekerjasama dengan Forum Masyarakat Arsitektur Tradisional (FORMAT) bertujuan untuk memperoleh rancangan rumah sederhana sehat yang selaras dengan lingkungan dan berbasis pada pengembangan konsep nilai-nilai lokal serta arsitektur tradisional Indonesia yang memanfaatkan potensi dan keragaman budaya lokal. Dari lebih 281 karya yang masuk, terpilih Rumah Ekombele dengan perancang Azki Muhammad dan Margaretha L Bunga Naen sebagai pemenang pertama.
Lomba Operasi dan Pemeliharaan Sungai dan Waduk merupakan bagian dari Gerakan cinta OP (CINOP) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air yang bertujuan untuk mendorong balai wilayah sungai dan masyarakat agar lebih meningkatkan kepeduliannya dalam pemeliharaan terhadap jaringan irigasi maupun infrastruktur SDA yang telah dibangun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga