Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turut mendukung pengembangan infrastruktur dan peningkatan sumber daya manusia di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPIW, Rido Matari Ichwan pada acara Seminar “SDM Indonesia Timur: Leadership For Millenial Generation to Accelerate Organization Readiness” di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), beberapa waktu lalu.
“Salah satu tantangan dalam pembangunan infrastruktur PUPR adalah adanya disparitas antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan KTI, hal ini terlihat dari perbedaan share antara kedua kawasan tersebut terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Indonesia, karena sekitar 80 persen berasal dari KBI dan dari KTI hanya 20 persen", tutur Rido dalam keterangan tertulis, Minggu (11/12/2016).
Untuk itu, Kementerian PUPR mendukung pembangunan infrastruktur Kawasan Industri (KI) prioritas seperti di Bitung, Palu, Morowali dan Konawe. Kemudian juga mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Mandalika, Wakatobi dan Labuan Bajo. Serta beberapa dukungan untuk Kawasan Perdesaan Prioritas berdasarkan RPJMN, sebagai provinsi lumbung pangan nasional dan kawasan metropolitan seperti Mamminasata.
Dalam mengupayakan hal tersebut, lanjutnya, Kementerian PUPR mengembangkan pendekatan yang dinamakan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS). “Dari 35 WPS yang ada di Indonesia, 19 WPS diantaranya berada di KTI yang telah dilengkapi dengan masterplan dan development plan", ucapnya.
Selanjutnya, Rido menjelaskan bahwa investasi Kementerian PUPR di wilayah KTI mengalami peningkatan, dari Rp 35,8 triliun pada 2015 menjadi Rp 42,3 triliun pada 2016 namun pada 2017 akan terjadi penurunan investasi menjadi Rp 36,5 triliun. “Untuk itu, diperlukan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha atau KPBU untuk dapat mengatasi gap pendanaan dalam penyediaan infrastruktur PUPR di KTI", kata Rido.
Terkait penyiapan sumber daya manusia untuk mendukung pembangunan infrastruktur, Rido menyampaikan bahwa dari 1,2 juta tenaga kerja konstruksi di KTI, hanya 5 persen tenaga kerja yang bersertifikat ahli dan terampil. “Tantangan kita adalah bagaimana caranya menciptakan atau mempersiapkan tenaga yang terampil agar dapat membangun infrastruktur PUPR yang merata di KTI", ujarnya.
Acara tersebut menghadirkan beberapa pembicara seperti, Rektor Universitas Paramadina Firmanzah, Chief Human Capital Bank BNI 46 Alex Deni, dan Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Anton Charliyan. Pembicara lainnya adalah Direktur Utama Kalla Group Fattimah Kalla, CEO Trakindo Utama Maria T Kurniawati, Presiden Direktur Bluebird Group Holding Noni Purnomo, dan Direktur Human Resource Aqua Danone Pambudi S. Dalam acara tersebut juga turut hadir Wakil Walikota Makassar Syamsu Rizal dan Laksamana Pertama TNI Yusuf, dan Marsekal Madya TNI (Purn) Dede Rusamsi
Berita Terkait
-
Peran Swasta Dalam Pembangunan Infrastruktur Didorong
-
Kompetensi Tenaga Ahli Muda di Bidang Konstruksi Terus Didorong
-
Kementerian PUPR Perkuat Sarana Air Bersih di Lokasi Gempa Aceh
-
Pemda yang Berprestasi Bangun Infrastrastruktur Dapat Apresiasi
-
Pemerintah Klaim Kondisi Infrastruktur di Aceh Terkendali
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga